Bismillahirahmanirahim,
Pada kesempatan kali ini gue ( RIA PUSPITA SARI ) akan
membahas tentang apa sih peran dan fungsi mahasiswa itu ?
Pada waktu awal masuk kuliah dulu, gue masih inget kakak
tingkat yang baik hati memberikan tugas untuk mencari artikel yang berkaitan
dengan Peranan Mahasiswa. ( Jangan-jangan ntar adik tingkat gue dapet tugas
yang sama terus copas artikel dari blog gue ini , hhuehe )
Sebenernya postingan ini juga merupakan tugas dari Mbak Dwi tersayang – Kadept.
KASTRAD. Okke, balik ke inti permasalahan. Seperti yang kita ketahui bahwa MAHASISWA adalah
seseorang yang sedang menikmati keindahan pendidikan di salah satu lembaga
tinggi selama beberapa waktu yang telah ditentukan. Lembaga ini populer dengan
sebutan universitas atau perguruan tinggi. Di lembaga inilah dia belajar
mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah tanpa masalah, belajar menjadi
orang mandiri, sabar, tawakkal, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dia
miliki tanpa merasa jenuh dan bosan guna menjadi insan sejati. Dan
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi mahasiswa.
Sekali lagi Alhamdulillah.
Namun di balik semua itu menjadi mahasiswa tidaklah
semudah seseorang yang belum terkategorikan mahasiswa (pelajar), baik dia
berada dalam pendidikan formal atau tidak. Karena tugas mahasiswa tak cuma
belajar di kelas, baca buku, buat makalah, presentasi, diskusi, hadir ke
seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bercorak kekampusan. Ada tugas lain
yang lebih berat dan lebih menyentuh terhadap makna mahasiswa itu sendiri,
yaitu sebagai agen perubah dan pengontrol sosial masyarakat. Tugas inilah
yang dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang
yang setia mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka.
Inilah yang dapat menambah nilai plus bagi dirinya sebagai mahasiswa jika
harapan mereka terwujud dan menjelma menjadi kenyataan dalam kehidupan mereka,
tak cuma menjadi harapan yang kandas di tengah keruhnya kehidupan.
Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan peranannya dalam kehidupan nyata agar dia tak menjadi mahasiswa gadungan yang secara hakekatnya dia pun tak mau dan tak sudi menyandangnya. Setidaknya secara garis besar ada tiga peranan penting dan mendasar bagi mahasiswa yaitu intelektual, moral dan sosial.
Peranan pertama, mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional, sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat. Kedua, mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi dan lingkungan. Sebab dia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur antara baik-buruknya tindakan, selain selalu dipantau dan dicontoh oleh masyarakat. Ketiga, mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.
Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan peranannya dalam kehidupan nyata agar dia tak menjadi mahasiswa gadungan yang secara hakekatnya dia pun tak mau dan tak sudi menyandangnya. Setidaknya secara garis besar ada tiga peranan penting dan mendasar bagi mahasiswa yaitu intelektual, moral dan sosial.
Peranan pertama, mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional, sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat. Kedua, mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi dan lingkungan. Sebab dia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur antara baik-buruknya tindakan, selain selalu dipantau dan dicontoh oleh masyarakat. Ketiga, mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.
Jika semua peranan penting itu terwujud menjadi nyata
dalam diri mereka, maka mereka layak menyandang sebutan mahasiswa sejati bukan
mahasiswa gadungan yang menurut pengamat penulis disandang kebanyakan mahasiswa
sekarang. Sungguh capaian hal-hal tersebutlah
yang akan menjadikan meereka berada dalam puncak kemuliaan walaupun secara
dhohir mereka berada dalam kehinaan.
Berikut ini Tips menjadi
mahasiswa Yang BAIK dan BENAR :p
1. Definsikan ulang cita-cita. Tahun pertama kuliah ibarat titik yang
menentukan. Kalau kemarin, orientasi waktu SMA kebanyakan ‘ingin kuliah jurusan
X di universitas Y’. Ketika sekarang udah dapet, balik lagi, setelah ini mau
jadi apa? Ke depannya mau ngapain? Fase mendefinisikan ulang cita-cita (bukan
cita-cita mau jadi insinyur, tapi dengan gelar insinyur mau ngapain)
‘mikir-mikir panjang’ ke depan mau ngapain menurut saya penting banget. Karena,
kalau udah dapet gambaran besar tujuan kuliah, dari sini kita bisa men-sortir
kegiatan-kegiatan yang mau diambil dan menentukan prioritas.
2. Pandai Milih Teman Baru. Memilih teman sama artinya dengan memilih
masa depan. Memilih teman sama artinya dengan memilih perilaku. Memilih teman
sama artinya dengan memilih kualitas ilmu. Kita akan sulit berkembang bila
sehari-hari kita bergaul dengan orang-orang malas. Kita pun akan sulit meraih
kemuliaan akhlak, bila sehari-hari kita bergaul dengan orang yang buruk
akhlaknya. Maka, tinggi rendahnya kualitas seorang manusia sangat dipengaruhi
oleh kualitas orang yang menjadi temannya.
3. Tentukan target IP sesuai cita-cita. Ketika anda ingin kerja di
perusahaan multinasional yang bergaji besar atau berharap dapet basiswa S2
untuk jadi peneliti, IP tinggi adalah harga mati. Tapi ketika niat awal adalah
ingin jadi politisi dan menganggap kampus adalah tempat untuk memperluas
jaringan, IP mungkin perlu secukupnya asal lulus. Jadi ketika ada orang yang
bilang ‘IP itu gak penting, yang penting organisasi’. Indikator penting gak
penting nya ya tergantung cita-cita ke depan.
4. Ikut berbagai seminar di kampus. Lumayan loh, kadang jadi kepikiran
tentang apa, atau dapet ide tentang apa. Yang jelas ini nambah wawasan dan
referensi. Apalagi, seminar di kampus biasanya harganya juga murah, udah dapet
makan siang, sertifikat, plus seminar kit. Jadi bener-bener ga ada ruginya
kok.
5. Eksplorasi terus cara belajar yang paling ideal. Tiap orang cara
belajarnya beda-beda. Ada yang nyaman belajar sendiri, ada yang mesti belajar
kelompok (cari terus juga teman-teman belajar yang paling enak). Saya sendiri
masih problem banget dengan hal ini. Tapi apapun cara belajarnya, satu hal yang
pasti : merhatiin dosen dan serap sebanyak mungkin di kelas. Karena materi
kuliah lebih advance dan mendalam, hampir gak ada mahasiswa yang punya
pemahaman utuh tentang satu materi. Cara ngerti orang pun beda-beda. Jadi,
pastikan dapet materi sebanyak mungkin dari dosen.
6. Taun
pertama jangan terlalu gegabah. Mikir-mikir ketika mau ikut kegiatan.
Walaupun banyak banget hal baru yang terlihat menarik, jangan karena serba baru
semuanya dicoba. Ukur kapasitas dulu, terutama masalah waktu belajar. Ini balik
lagi ke prioritas, kira-kira pengen lulus dengan kayak apa? Apakah ‘IP berapa
aja asal lulus yang penting gue jadi aktivis’ atau ‘yang penting IP tinggi biar
dapet kerja di perusahaan besar’ atau yang di tengah-tengah?
7. jangan dibiasain bergadang. Bergadang sekali-sekali pasti gak bisa
dihindarin (ketika tugas menumpuk, mau UAS, dll) tapi sebisa mungkin jangan
dibiasain karena gak bagus untuk jangka panjang. Caranya gimana? Ya waktu di
siang harinya yang dipadetin. Kurangi waktu main facebook, makan dengan lebih
cepat, jalan dengan lebih cepat, serta kurangi waktu ngobrol-ngobrol yang
kurang perlu. Mendisiplinkan diri sendiri, ternyata juga bukan perkara mudah.
8. Jangan
cepat down. Terkadang, masalah yang dateng ketika kuliah itu bisa sangat
ekstrim dan gak terbayangkan sebelumnya. Sesulit apapun itu, sebisa mungkin
tetap positive thinking. Pkir aja bahwa kesulitan-kesulitan itu bagian dari
kita yang terus berkembang seiring waktu. Kalau dapet yang seneng-seneng terus
ya gak bakal maju dan ga bakal belajar dari situ. Kalau pelajarannya gak terasa
susah ya buat apa toh kita mahal-mahal kuliah?
9. Work
hard play hard. Karena emang pressure belajarnya lebih berat dibanding SMA,
ketika ada waktunya untuk senang-senang ya dimanfaatkan untuk main. Tapi, masa
sih udah kuliah senang-senangnya masih nongkrong-nongkrong di mal juga?
Kayaknya banyak deh hal yang fun lain yang lebih produktif misalnya olahraga,
jalan-jalan ke berbagai tempat unik, berpetualang ke alam, ato ikutan gabung ke
berbagai komunitas di luar kampus.
10. biasakan olahraga.
Walau terkadang bikin males dan merasa gak ada waktu, olahraga yang rutin
penting banget untuk meningkatkan stamina. Biasanya nih, indikasi kalau udah
lama gak olahraga itu jadi cepet ngantuk dan badan cepet capek. Jadi
segimanapun juga, mesti dipaksain. Biar gak males, coba janjian olahraga bareng
temen-temen atau gabung di unit olahraga sekalian.
Sekian dulu postingan dari gue ( Ria Puspita Sari ) yang
sebenernya sedikit banyak juga copas dari blog orang lain. Tapi yang penting
isinya bermanfaat. Terima kasih. WASSALAMUALAIKUM ^^
#Terus semangat memperbaiki diri
0 komentar:
Posting Komentar