Primary Treatment
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan
kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih
baik, namun di sisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan
hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan
dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka
kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh
daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup
manusia.
Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestic atau rumah tangga disebut
limbah. Air limbah
atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menggangu lingkungan hidup. Oleh karena itu
diperlukan tindakan pencegahan pembuangan limbah yang berlebihan. Selain tindakan pencegahan perlu pula dilakukan tindakan
pengolahan limbah yang ada.
Pengelolaan air limbah bertujuan untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan, dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan
air limbah sebelum dibuang ke perairan penerima. Tingkat pengurangan yang
diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data karakteristik air
limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku. Berbagai teknik
pengelolaan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini.
Secara umum, pengolahan limbah cair dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier. Tujuan utama pengolahan air limbah ini ialah untuk mengurai
kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan
tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah tahap-tahapannya:
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah tahap-tahapannya:
1.
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini
melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung
pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and
storage, serta oil separation.
2.
Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya pengolahan tahap pertama ini masih
memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada
proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama
ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation,
sedimentation, dan filtration.
3.
Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang
untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan
pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon,
tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating
biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4.
Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat
dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation,
filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane
separation, serta thickening gravity or flotation.
5.
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap
pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet
combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation,
lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
Pada pembahasan
kali ini akan lebih terfokus pada pengolahan primer atau primary treatment.
Pengolahan primer atau primary treatment di dalam suatu instalasi
pengolahan air limbah merupakan tahapan yang berfungsi untuk menyisihkan
polutan yang berupa padatan (solids). Padatan yang dimaksud yaitu
padatan yang dapat mengendap (settleable solids) maupun padatan yang
dapat terapung (floatable solids). Mekanisme penyisihan padatan di
dalam pengolahan primer dilakukan melalui proses fisika yang dapat berupa
pengendapan (settling, sedimentation) atau pengapungan (flotation).
Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa
proses pengolahan secara fisika.
A.
Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring
menggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan. Metode
penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan
padat berukuran besar dari air limbah.
B.
Pengolahan Awal
(Pretreatment)
Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu
tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat
teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam bahasa inggris
disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah dengan memperlambat aliran limbah
sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah
terus dialirkan untuk proses selanjutnya.
C.
Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan
ke tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan
utama dan yang paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah
cair. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar
partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke
dasar tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian
akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut. Selain
metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).
D.
Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa
minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang
dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120
mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan
lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan. Bila
limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui
proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses
pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan (perairan).
Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit
dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atau
senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan
ke proses pengolahan selanjutnya.
Pengolahan primer merupakan pengolahan secara fisik untuk
menyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi” terendapkan
(settleable solids). Pengolahan primer ini berupa penyaringan kasar, dan
pengendapan primer untuk memisahkan bahan inert seperti butiran pasir /tanah.
Saringan kasar digunakan untuk menahan benda berukuran relative besar. Karena
butiran pasir / tanah merupakan bahan non-biodegradable dan dapat terakumulasi
di dasar instalasi pengolahan limbah cair, maka bahan tersebut
harus dipisahkan dari limbah cair yang akan diolah.
Penyisihan butiran pasir atau tanah dapat dilakukan dengan
bak pengendapan primer. Pengendapan primer ini umumnya dirancang untuk waktu
tinggal sekitar 2 jam. Dengan pengolahan sekunder BOD dan TSS dalam limbah cair
dapat dikurangi secara signifikan, tetapi effluent masih mengandung amonium
atau nitrat, dan fosfor dalam bentuk terlarut.
Selain metode pengendapan, dikenal
juga metode pengapungan (flotation).
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau
lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung-gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara
tersebut akan membawa partikel-partikel minyak dan lemak ke permukaan air
limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.
Bila
limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalu
proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami pengolaha
primer tersebut dapat langsung dibuang ke lingkungan (perairan). Namun, bila
limbah tersebut juga mengandung polutan lain yang sulit dihilangkan melalui
proses diatas, misalnya, agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan
anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan
selanjutnya.
Anonim.2007. Metode Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah Cair.
http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/metode-pengelolaan-limbah.
diakses pada Minggu, 30 Agustus 2014
Muti.2009. Pengolan Primer Air Limbah. [Online] http://www.airlimbah.com/2009/11/17/pengolahan-primer/
diakses pada Minggu, 30 Agustus 2014
Ramadhana.2014. tahapan pengolahan primer dan sekunder. http://brainly.co.id/tugas/157598
diakses pada Minggu, 30 Agustus 2014
0 komentar:
Posting Komentar