Sabtu, 06 September 2014

Potensi Lokal Indonesia dan Upaya Pelestariannya



Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya. Kaya akan kekayaan alamnya, kaya akan sumber daya, kaya akan budaya, kaya akan produksi pangan, kaya akan tempat wisata alam yang sangat indah, kaya akan bumbu rempah-rempahnya, kaya akan kesenian daerah, dan kaya akan bahasa negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Tidak heran jika dengan kekayaan yang melimpah tersebut tersimpan potensi lokal yang luar biasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
Potensi lokal Indonesia yang sangat membanggakan kita yaitu keragaman budaya atau "cultural diversity". Keragaman Budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Berbicara tentang budaya, hasil budaya Indonesia yang demikian beragam ini, sekarang baru sebagian dalam tahap perjuangan untuk memperoleh pengakuan dunia. Batik adalah salah satunya. Angklung masih berjibaku untuk mendapatkan mendapatkan pengakuan. Unesco saat ini sedang menggodog keberadaan Bahasa Jawa sebagai salah satu warisan dunia. Bahasa Jawa akan bersanding dengan bahasa lain untuk menempatkan diri dan sejajar dengan bahasa lain yang telah diakui masyarakat Internasional. Tapi tidak hanya terbatas pada kebudayaan yang beragam saja, potensi lokal Indonesia juga meliputi hal-hal sebagai berikut memiliki pemandangan alam yang eksotis, kekayaan bawah laut yang melimpah, kekayaan hutan yang melimpah, beragamnya suku bangsa dan budaya daerah,  tambang emas terbesar di dunia, dan banyaknya talenta olahraga yang berbakat.
Masyarakat Indonesia wajib mengenal kesenian yang ada di Indonesia, minimal kesenian yang ada didaerahnya masing-masing. Banyak sekali kesenian yang patut di acungi jempol oleh kita semua bahkan oleh negara lain misalnya, reog, kuda lumping, wayang kulit, tanjidor, gambang kromong, tari-tarian daerah, angklung, dan masih banyak lagi lainnya.
Tidak sebatas itu saja, Dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi sebagian penduduk Indonesia tinggal tersebar di pulau-pulau di nusantara. Mereka mendiami pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Taksiran jumlah spesies utama biodiversitas Indonesia:  hewan menyusui sekitar 300 spesies,  burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies,  tumbuhan biji 25.000 spesies,  tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies,  lumut 7.500 spesies,  ganggang 7.800 spesies,  jamur 72.000 spesies,  bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies.
Sedangkan bila dilihat dari potensi biodiversitas Indonesia, Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 13.700 pulau. Negara Indonesia terletak di garis khatulistiwa, memiliki luas 1.919.443 km2 memanjang sepanjang 5.000 km dari Barat ke Timur dan 1.700 km dari Utara ke Selatan. 
Dengan begitu banyaknya potensi yang ada, akan segera musnah jika warga Indonesia tidak berupaya untuk melestarikannya. Bahkan bangsa lainpun ingin merebut potensi-potensi lokal yang kita miliki. Oleh sebab itu, semua elemen masyarakat yang ada di Indonesia mulai dari rakyat sampai ke pemerinta harus bergenggaman tangan dan saling menopang untuk melestarikan potensi yang Indonesia miliki. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah pengembangan potensi lokal.
Pengembangan potensi lokal mengutamakan pengelolaan sumberdaya yang dapat diperbaharui, penghematan, dan pelestarian sumberdaya alam beserta lingkungannya.  penerapan dan pengembangan rencana, penggunaan lahan dan penataan pembangunan wilayah, melindungi sumberdaya alam yang memberikan manfaat spasialekologikal. Sebagai contoh kawasan lindung, hutan lindung, dan cagar alam. Merehabilitasi berbagai kerusakan sumberdaya alam dan ekosistem. Mereklamasi lahan yang rusak oleh akibat kegiatan manusia dibidang non pertanian seperti pertambangan. Mengelola sumberdaya alam berbasis spasial dan berwawasan lingkungan serta kebencanaan alam. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya wilayah geografis secara berkelanjutan. Menguatkan kelembagaan dan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan potensi geografis untuk ekonomi masyarakat.


#Maaf saya lupa mencantumkan sumber, tapi ini diambil dari beberapa sumber dan blog2 terkait

0 komentar: