Indonesia adalah negara
kepulauan yang sangat kaya. Kaya akan kekayaan alamnya, kaya akan sumber daya,
kaya akan budaya, kaya akan produksi pangan, kaya akan tempat wisata alam yang
sangat indah, kaya akan bumbu rempah-rempahnya, kaya akan kesenian daerah, dan
kaya akan bahasa negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Tidak heran
jika dengan kekayaan yang melimpah tersebut tersimpan potensi lokal yang luar
biasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
Potensi lokal Indonesia
yang sangat membanggakan kita yaitu keragaman budaya atau "cultural diversity". Keragaman Budaya adalah keniscayaan
yang ada di bumi Indonesia. Berbicara tentang budaya, hasil budaya Indonesia
yang demikian beragam ini, sekarang baru sebagian dalam tahap perjuangan untuk
memperoleh pengakuan dunia. Batik adalah salah satunya. Angklung masih
berjibaku untuk mendapatkan mendapatkan pengakuan. Unesco saat ini sedang
menggodog keberadaan Bahasa Jawa sebagai salah satu warisan dunia. Bahasa Jawa
akan bersanding dengan bahasa lain untuk menempatkan diri dan sejajar dengan
bahasa lain yang telah diakui masyarakat Internasional. Tapi tidak hanya
terbatas pada kebudayaan yang beragam saja, potensi lokal Indonesia juga
meliputi hal-hal sebagai berikut memiliki pemandangan alam yang eksotis,
kekayaan bawah laut yang melimpah, kekayaan hutan yang melimpah, beragamnya suku
bangsa dan budaya daerah, tambang emas terbesar
di dunia, dan banyaknya talenta olahraga yang berbakat.
Masyarakat Indonesia
wajib mengenal kesenian yang ada di Indonesia, minimal kesenian yang ada
didaerahnya masing-masing. Banyak sekali kesenian yang patut di acungi jempol
oleh kita semua bahkan oleh negara lain misalnya, reog, kuda lumping, wayang
kulit, tanjidor, gambang kromong, tari-tarian daerah, angklung, dan masih
banyak lagi lainnya.
Tidak sebatas itu saja,
Dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi sebagian penduduk
Indonesia tinggal tersebar di pulau-pulau di nusantara. Mereka mendiami
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Taksiran jumlah spesies utama biodiversitas Indonesia: hewan menyusui sekitar 300 spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000
spesies, tumbuhan biji 25.000
spesies, tumbuhan paku-pakuan 1.250
spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800 spesies, jamur 72.000 spesies, bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies.
Sedangkan bila dilihat
dari potensi biodiversitas Indonesia, Negara Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 13.700 pulau. Negara
Indonesia terletak di garis khatulistiwa, memiliki luas 1.919.443 km2 memanjang
sepanjang 5.000 km dari Barat ke Timur dan 1.700 km dari Utara ke Selatan.
Dengan begitu banyaknya
potensi yang ada, akan segera musnah jika warga Indonesia tidak berupaya untuk
melestarikannya. Bahkan bangsa lainpun ingin merebut potensi-potensi lokal yang
kita miliki. Oleh sebab itu, semua elemen masyarakat yang ada di Indonesia
mulai dari rakyat sampai ke pemerinta harus bergenggaman tangan dan saling
menopang untuk melestarikan potensi yang Indonesia miliki. Salah satu hal yang
dapat dilakukan adalah pengembangan potensi lokal.
Pengembangan potensi
lokal mengutamakan pengelolaan sumberdaya yang dapat diperbaharui, penghematan,
dan pelestarian sumberdaya alam beserta lingkungannya. penerapan dan pengembangan rencana,
penggunaan lahan dan penataan pembangunan wilayah, melindungi sumberdaya alam
yang memberikan manfaat spasialekologikal. Sebagai contoh kawasan lindung,
hutan lindung, dan cagar alam. Merehabilitasi berbagai kerusakan sumberdaya
alam dan ekosistem. Mereklamasi lahan yang rusak oleh akibat kegiatan manusia
dibidang non pertanian seperti pertambangan. Mengelola sumberdaya alam berbasis
spasial dan berwawasan lingkungan serta kebencanaan alam. Meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya wilayah geografis secara
berkelanjutan. Menguatkan kelembagaan dan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan
potensi geografis untuk ekonomi masyarakat.
#Maaf saya lupa mencantumkan sumber, tapi ini diambil dari beberapa sumber dan blog2 terkait
0 komentar:
Posting Komentar