Seung Jo menggenggam tangan Ha Ni dan mengajak Ha Ni berlari. Mereka terus berlari dan para preman itu pun terus mengejar Seung Jo dan Ha Ni. Ha Ni sangat senang dan berkata dalam hati, "Baek Seung Jo berlari bersamaku. Oh ini seperti tidak nyata. Sungguh tidak seperti kenyataan..." Para preman itu terus mengejar namun mereka kehilangan jejak karena Ha Ni dan Seung Jo bersembunyi di sebuah Mini Market.
Setelah aman, Seung Jo dan Ha Ni pun keluar dari mini market itu. Seung Jo berkata, "Karena dirimu aku mengalami situasi yang tidak pernah aku bayangkan. Ternyata ada gunanya juga berolahraga." Ha Ni sangat menyesal dan meminta maaf. Ha Ni lalu bertanya, "Apakah kau tau bahwa kami mengikutimu?" Seung Jo menjawab, "Jika aku tidak tau maka itu aneh." Ha Ni meminta maaf dan bilang bahwa dia mengikuti Seung Jo tanpa sadar karena tadi mendengar kalau Seung Jo dan He Ra akan menonton bersama. Ha Ni berkata, "Jika kau menyukai He Ra.... Aku tidak bisa berbuat apa pun."
Seung Jo bertanya, "Apakah ada tempat yang ingin kamu datangi? Aku tanya apa kau mau pergi ke suatu tempat?" Ha Ni kebingungan namun dia tersenyum senang.
Seung Jo mengajak Ha Ni ke sebuah danau dan mereka naik perahu bersama. Ha Ni berkata dalam hati, "Seperti sebuah mimpi. Aku bersama Seung Jo. Rasanya aku akan mendapatkan seluruh kebahagiaanku pada hari ini." Ha Ni melihat sekitarnya dan berkata, "Yang datang ke sini hanya keluarga, sepertinya kita satu-satunya pasangan yang ada disini." Seung Jo berkomentar, "Tentu saja. Karena ada kabar yang beredar bahwa pasangan yang datang ke sini akan berpisah dalam waktu 6 bulan. Apa kau tidak tau? Kabar itu sangat terkenal. Lagi pula tidak usah khawatir, kita ini bukan pasangan."
Ha Ni panik mendengar cerita Seung Jo dan meminta Seung Jo agar segera pulang saja. Ha Ni berdiri di perahu dan itu membuat perahu oleng sehingga mereka berdua pun terjatuh ke danau. Orang-orang yang ada di sekitar pun melihat ke arah mereka berdua.
Ha Ni mengeringkan rambutnya di sebuah taman. Seung Jo datang dan memberikan Ha Ni sebuah baju. Seung Jo berkata, "Lebih baik pakai ini dari pada memakai bajumu yang basah itu. Aku membelinya di pinggir jalan. Apa kau tidak suka?" Ha Ni melihat baju itu dan berkata, "Ini sama? Apakah ini couple shirt?" Ha Ni langsung mencium baju itu karena senang. Seung Jo hanya geleng-geleng kepala dan memberikan Ha Ni makanan yaitu Hamburger.
Sambil mengeringkan pakaian mereka yang basah, mereka berdua duduk di pinggir taman. Ha Ni memakan hamburger itu dan berkata dalam hati, "Benar-benar enak bahkan lebih enak dari makanan Prancis dan Italia. Aku tidak akan bisa makan hamburger seenak ini lagi. Aku berharap waktu berhenti saat ini juga." Seung Jo melihat Ha Ni yang diam saja dan dia berkata, "Makanlah, jangan hanya di lihat saja."
Ha Ni penasaran akan satu hal dan dia pun bertanya, "Tadi... Mengapa kau menarik tangaku dan berlari? Kamu kan sedang bersama dengan He Ra." Seung Jo cukup kebingungan menjawab tapi dia akhirnya berkata, "Itu karena... Kau yang paling dekat denganku." Ha Ni sedikit kecewa tapi dia tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih.
Ha Ni bilang bahwa selama ini dia selalu memberikan kesulitan pada Seung Jo. Seung Jo berkomentar, "Aku belum pernah mengalami sesuatu yang sulit untukku. Tapi setelah kau muncul... Aku merasa dunia ini sangat berbeda. Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bisa dikatakan bahwa ini seperti menyelesaikan pertanyaan yang tidak ada jawabannya.Ini mungkin titik dimana aku mulai menyadari semuanya. Sesuatu yang tak bisa kuhindari dan sesuatu yang harus ku selesaikan."
Ha Ni bertanya, "Menyadari sesuatu? Apa itu aku?" Seung Jo menjawab, "Pada mulanya aku bertanya-tanya bagaimana menyelesaikan semua ini dan hanya ingin menghindar saja. Tapi sekarang aku tak akan lari. Aku yakin aku akan menemukan jawabannya dan menyelesaikannya. Aku akan menghadapinya." Ha Ni kebingungan dan kembali bertanya, "Apa? Menghadapi aku?" Seung Jo berkata, "Jika kau tidak mengerti maka lupakan saja!" Ha Ni bilang bahwa dia mengerti yang di maksud Seung Jo.
Ha Ni sebenarnya masih tidak mengerti makanya dia bertanya, "Jadi karena itu kaumembenciku dan menghindariku? Tapi kini kau berubah pikiran dan bersamaku? Omo! Apa kau sedang melamarku?" Seung Jo kaget mendengar itu dan berkata, "Bagaimana bisa kau menyimpulkan hal itu? Dan asalkan kau tau bahwa aku tidak membencimu. Bisa bersamamu bukanlah hal yang mudah tapi ya aku hanya ingin memberi tahu saja bahwa aku tidak membencimu." Ha Ni senang dan memeluk lengan Seung Jo, "Terima Kasih. Aku mengira kau membenciku. Semanjak SMA aku menyukaimu. Aku tidak mengetahui tentang Sarte ataupun Nietzsche dan aku juga tidak bisa memasak. Bahkan aku tidak glamor tapi tetap saja aku akan berusaha semampuku. Seung Jo tersenyum dan berkata, "Benarkah? Aku akan menantikannya."
Ha Ni kaget mendengar kata-kata Seung Jo tadi dan Seung Jo menjelaskan bahwa dia akan menantikan Ha Ni yang menjadi lebih pintar dan Seung Jo akan memastikannya dengan melihat hasil ujian tengah semester Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa dia tidak suka ujian. Seung Jo bertanya, "Memangnya ada yang menyukai ujian?" Ha Ni bertanya, "Bagaimana jika nilai minimalnya C?" Seung Jo berkomentar, "C? Apa maksudmu dengan nilai C?" Ha Ni menjawab, "Hmm bagaimana jika C+?"
Ha Ni dan Seung Jo berjalan pulang. Ha Ni berkata dalam hati, "Kata-katanya tetap usil namun senyumnya kini sedikit beda. Lebih dari saat aku memberikan surat cinta padanya dan lebih dari saat kita pertama berciuman. Aku merasa Baek Seung Jo lebih dekat denganku."
Seung Jo mengantar Ha Ni ke rumah dan Ha Ni mengucapkan terima kasih karena Seung Jo sudah mengantar Ha Ni pulang dan ini benar-benar seperti kencan yang sempurna. Seung Jo bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja tinggal disini?" Ha Ni mejawab, "Ya walaupun kamarnya kecil tapi tidak apa-apa. Lagi pula kami tinggal disini hanya sementara hingga rumah kami selesai di perbaiki. Ah apakah tidak apa-apa?" Seung Jo kebingungan, "Tidak apa-apa?" Ha Ni menjawab, "Aku sedang membicarakan He Ra. Kau kau pergi bersamanya, apakah tidak apa-apa jika kau meninggalkannya begitu saja?" Seung Jo bilang bahwa He Ra pasti baik-baik saja karena ada Kyung Soo.
He Ra dan Kyung Soo pergi makan bersama. Kyung Soo berkata, "He Ra ada sesuatu yang mau aku bicarakan padamu... Ini hal yang sulit dikatakan jadi sebaiknya kau mendengarkannya dengan baik. Kau tau? Bahwa aku memiliki kekurangan..." He Ra memotong omongan Kyung Soo dan berkata, "Benarkah? Makanlah ini jika kau kekurangan." Kyung Soo bilang bahwa yang dia maksudkan itu bukan mengenai makanan.
Kyung Soo melanjutkan pembicaraannya, "Aku sudah berusaha keras untuk tidak memikirkannya tapi aku terus memikirkanmu..." He Ra lagi-lagi memotong omongan Kyung Soo dan berkata, "Bolehkah aku pergi? Aku merasa sedikit pusing." Kyung Soo mau mengantar He Ra namun He Ra menolaknya dan langsung pergi ke luar Restaurant.
Kyung Soo berkata sendiri, "He Ra aku tau aku memiliki kekurangan, karena itu aku memutuskan untuk tidak memikirkanmu dan berusaha lebih keras. Akhir-akhir ini aku terus memikirkanmu dan pikiranku hanya penuh denganmu. Itulah yang ingin aku katakan padamu..."
Ha Ni tersenyum di dalam kamarnya memikirkan kejadian tadi bersama Seung Jo. Papah mask ke kamar Ha Ni dan bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi pada hari ini?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Kejadian apa?" Papah melihat foto Ha Ni dan Seung Jo lalu berkata, "Aku berharap sesuatu yang baik akan terjadi pada kita." Ha Ni bertanya, "Sesuatu yang baik? Kenapa?" Papah pun menjelaskan bahwa untuk membangun sebuah rumah itu diperlukan waktu yang cukup lama dan itu artinya mereka akan tinggal lebih lama di Restaurant Mie itu.
Papah meminta maaf kepada Ha Ni dan Ha Ni bertanya, "Kenapa? Kenapa Papah meminta maaf padaku? Tidak usah mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja." Papah mengerti dan keluar dari kamar Ha Ni.
Min Ah dan Joo Ri datang ke Restaurant Mie dan bertemu dengan Joon Gu yang sedang bekerja. Joon Gu bertanya, "Kalian datang kemari? Ha Ni sudah pergi ke kampus." Joo Ri bilang bahwa dia datang karena kangen makan Mie di Restaurant itu. Joon Gu mencatat pesanan mereka dan meminta koki untuk segera membuat Mie untuk Joo Ri dan Min Ah.
Joo Ri melihat penampilan Joon Gu dan berkata, "Ya Boon Joon Gu, kau benar-benar terlihat keren." Joon Gu senang dan bertanya, "Benarkah? Apakah aku harus membelikan Ha Ni kacamata agar dia bisa melihat penampilanku? Banyak yang bilang bahwa aku berubah tapi aku belum mendengar tanggapan apapun dari Ha Ni." Min Ah berkomentar, "Kau tidak boleh terlalu ambisius seperti ini karena Ha Ni akan cepat bosan. Kau tau kenapa Ha Ni menyukai Seung Jo? Itu karena Seung Jo bersikap dingin." Joo Ri berkomentar, "Joon Gu kau ini tidak mengerti wanita ya. Bagi wanita, jika pria itu menjauh maka mereka akan semakin mengejarnya. Dan jika laki-laki mendatangi kami maka kami lah yang akan lari." Joon Gu benar-benar penasaran dan bertanya, "Apakah benar seperti itu?"
Min Ah menjelaskan, "Ya tentu saja benar. Jika kau terus mengikutinya maka dia akan terus membencimu Joon Gu." Joon Gu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak tidak tidak. Chef (Papah) bilang bahwa aku harus menjadi diriku sendiri dan ini bukanlah diriku yang sebenarnya. Dan aku tidak menyukai ini. Aku adalah laki-laki dari Busan dan aku akan melakukan apa yang aku suka. Dan mungkin suatu hari nanti Ha Ni akan menyadari kehadiranku. Benarkan?" Min Ah hanya berkata, "Mana Mie pesanan kami?"
Seung Jo mau masuk ke dalam kelas namun dia berhenti dan tersenyum. Ternyata dia tersenyum kepada He Ra yang langsung berjalan menghampiri Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau kemarin pulang dengan selamat?" He Ra menjawab, "Ya tentu saja." Seung Jo berkomentar, "Aku tau kau akan aman jika bersama Kyung Soo." He Ra sedikit kesal dan berkata, "Huh sepertinya kau tidak mengkhawatirkanku. Tapi ya kemarin sangat menyenangkan, seperti bermain film. Ayo masuk ke kelas..."
Kyung Soo menunjukan foto-foto He Ra pada Ha Ni dan bilang bahwa He Ra ini benar-benar seperti dewi. Ha Ni bertanya, "Lalu apa yang terjadi kemarin? Bagaimana kencan kalian?" Kyung Soo terlihat kecewa dan menjawab, "Kencan apa? Kamu hanya makan lalu pergi. Ah seharusnya aku yang membayar makanan itu." Ha Ni mendorong Kyung Soo dan berkata, "Ah apa itu? Bagaimana mungkin kau bisa seperti itu saat mendapatkan kesempatan bagus seperti itu hah? Kau harus menyatakan perasaanmu padanya!"
Kyung Soo bilang, "Kemarin aku ingin menyatakannya tapi anehnya saat melihat He Ra... pikiranku menjadi kosong dan hanya omong kosong saja yang keluar dari mulutku. Dan aku bertanya-tanya, apakah ada laki-laki sepertiku yang dengan melihatnya saja sudah mengatasi rasa rinduku padanya?" Ha Ni berkata, "Kenapa seperti itu? Kau cukup memiliki karisma." Kyung Soo berkomentar, "Aku tau aku memiliki karisma tapi tetap saja aku merasa ciut di depan He Ra. Lalu bagaimana dengan Seung Jo? Apakah kau mengungkapkannya pada Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Sebenarnya aku sudah pernah menulis surat cinta padanya." Kyung Soo tiba-tiba mendapatkan ide dan bilang, "Ah benar, kenapa aku tidak memikirkan mengenai surat cinta ya?" Ha Ni langsung mencegah, "Jangan! He Ra ini seperti Seung Jo versi perempuan dan kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri jika mengirimkan surat padanya."
Ha Ni memberikan saran lain, "Sebaiknya kau menatap matanya saja dan ungkapkan perasaanmu." Kyung Soo bilang bahwa dia bahkan tidak sanggup sama sekali menatap mata He Ra. Ha Ni berkata, "Cobalah berlatih. Ah ya coba anggap aku ini He Ra dan tatap mataku." Kyung Soo menatap Ha Ni lama lalu berkata, "Ah ini tidak bekerja. Mana mungkin aku bisa membayangkan kalau dirimu ini He Ra? Cobalah kau bayangkan bahwa aku ini Baek Seung Jo." Ha Ni menatap Kyung Soo dan dia menggeleng tanda dia juga tidak bisa membayangkan Kyung Soo menjadi Seung Jo.
Mereka berjalan bersama dan Ha Ni seperti biasa memberikan tips pada Kyung Soo agar bisa mendapatkan He Ra. Ha Ni mendapatkan ide dan langsung menarin Kyung Soo lalu mempraktekan hal yang pernah di lakukan oleh Seung Jo saat mau menciumnya dulu. Kyung Soo senang melihat hal itu dan bilang bahwa Ha Ni benar-benar hebat telah memberikan ide seperti itu. Ha Ni terus berlatih hal itu dengan Kyung Soo di lapangan tennis.
Ketua Tennis datang dan Kyung Soo bilang pada ketua Tennis bahwa dia sedang sibuk jadi sebaiknya Ketua Tennis saja yang mengajar Tennis. Ketua tennis tersenyum dan berkata pada Ha Ni, "Oh Ha Ni, ajarkan dia dengan cara yang benar!" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Siap!"
Saat sedang latihan adegan itu. Ada anggota klub yang melihat hal itu dan sangat kaget sehingga mereka langsung diam-diam melihat Kyung Soo dan Ha Ni. Kyung Soo bertanya, "Aku bingung saat mencium, aku harus melihat kiri atau kanan?" Ha Ni juga kebingungan dan menjawab, "Pokonya pikirkan saja waktu yang tepat." Kyung Soo mengerti dan berkata, "Wah Oh Ha Ni kau ternyata pandai ya dalam hal ciuman." Ha Ni hanya tertawa dan anggota klub tennis yang mendengar hal ini langsung kaget.
Joo Ri sedang bekerja di salon dan dia mendengar ada mahasiswa yang membicarakan Ha Ni. Joo Ri penasaran dengan hal itu dan menanyakannya pada mahasiswa itu, "Sepertinya ada gossip yang menarik. Mengenai apa?" Mahasiswa itu menjawab, "Ah ini mengenai mahasiswa di kampus kami. Dia katanya menyukai seorang laki-laki tapi ada rumor yang meihat bahwa perempuan itu sedang mencium senior di lapangan tennis. Benar-benar bagaimana mungkin perempuan itu bisa meninggalkan Baek Seung Jo yang sempurna itu?" Joo Ri benar-benar kaget dan langsung berlari pergi tanpa menyelesaikan rambut mahasiswa yang sedang di cuci.
Seung Jo datang ke lapangan Tennis dan semua anggota klub menatap ke dia dan berbisik-bisik. Ada seorang mahasiswa yang sedang menggosip dan Seung Jo mendengarnya, "Sepertinya Baek Seung Jo tidak mengetahui hal ini. Sudah beredar kabar bahwa Ha Ni berciuman dengan Kyung Soo. Bahkan Ha Ni meminta di cium ulang oleh Kyung Soo. Benar-benar aneh bukan? Lalu bagaimana dengan Seung Jo? Sepertinya Ha Ni meninggalkan Seung Jo." Seung Jo diam saja berusaha tidak mempedulikan hal itu.
Kyung Soo mencoba menyatakan perasaannya pada He Ra namun dia gugup dan tidak bisa berkata apa-apa hingga akhirnya He Ra pergi. Ha Ni jelas kesal melihat itu dan menggerutu kesal pada Kyung Soo. Kyung Soo akan berubah percaya diri jika memegang raketnya makanya dia memegang raketnya dan ingin menghampiri He Ra. Ha Ni takut Kyung Soo justru akan menjadi kejam sehingga dia menahan Kyung Soo dan mencoba melepaskan raket dari tangan Kyung Soo.
Ha Ni terus mencoba merebut raket itu dan itu membuat Ha Ni dan Kyung Soo terlihat seperti berpelukan. Semua anggota klub melihat itu dan saling berbisik. dan pada saat itu Seung Jo sedang ada di lapangan dan melihat hal itu.
Joo Ri dan Min Ah menghampiri Ha Ni dan menanyakan mengenai gossip yang beredar mengenai hubungan Ha Ni dan Kyung Soo. Ha Ni tertawa maun beberapa detik kemudian dia langsung kaget saat mengingat hal itu. Joo Ri dan Min AH ikut kaget dan bertanya, "Apakah itu benar? Kaliang berciuman?" Ha Ni menjelaskan, "Tidak. Aku hanya memberikannya pelajaran." Joo Ri berfikir dan tanya, "Pelajaran?Pelajaran tentang apa? AH! Apakah tentang pelajaran seks?" Ha Ni langsung berkata, "Tentu tidak!"
Ada bola yang terjatuh dan mengenai kepala Ha Ni. mahasiswa yang bermain bola pun mengambil bola itu dan meminta maaf. Mahasiswa itu mellihat Ha Ni dan mulai bergossip lagi. Semua mahasiswa di kamus mengenali Ha Ni karena gossip hubungan Ha Ni dan Kyung Soo sudah beredar luas dan itu membuat Ha Ni sangat dikenal banyak orang. Min Ah pun berkata, "Sepertinya gossip ini benar-benar sudah berkembang dengan cepat."
Seharian Seung Jo terus bad mood dan He Ra bertanya, "Kenapa? Kau terlihat sedih. Apa kau sedih karena gadis yang selama ini terus mengikutimu itu tiba-tiba pergi?" Seung Jo diam saja tidak berkomentar.
Ha Ni lari-lari dan langsung mengejar Seung Jo. He Ra melihat Ha Ni dan berkata, "Wow pemeran utama gossip itu sudah datang sepertinya. Kau terlihat pemalu tapi ternyata.... Sejak kapan kau dekat dengan Kyung Soo?" Ha Ni menatap Seung Jo dan bertanya, "Kau... Kau sudah mendengar gossip ini?" Seung Jo tidak menatap Ha Ni dan berpamitan pada He Ra lalu berjalan pergi dan menabrak bahu Ha Ni. He Ra tersenyum senang dan mengucapkan selamat pada Ha Ni lalu dia berjalan pergi. Ha Ni benar-benar sedih.
Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo akan pergi berlibursehingga mereka harus meninggalkan Eun Jo sendirian di rumah karena Seung Jo sedang ada di kampus. Ibu Seung Jo sangat khawatir meninggalkan Eun Jo namun Eun Jo bilang bahwa dia ini sudah cukup dewasa dan akan baik-baik saja. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo pergi. Eun Jo langsung menelfon untuk memesan pizza dan minum soda sambil bermain game.
Ha Ni benar-benar tidak tau apa lagi yang harus di lakukan untuk menjelaskannya pada Seung Jo. Ha Ni mencoba mengirimkan sms pada Seung Jo namun dia tidak berani mengirimkan sms pada Seung Jo.
Seung Jo sedang ada di perpustakaan dan dia melihat HOnya bergetar. Seung Jo melihat HPnya dan terlihat ada miss call dari Ha Ni. Dan Seung Jo pun hanya mendiamkan telfonnya.
Ha Ni datang ke rumah Seung Jo dan ya dia bilang bahwa dia sendoro bingung kenapa bisa datang ke rumah Seung Jo. Saat di depan pintu, Ha Ni mendengar ada suara sesuatu yang terjatuh dan dia pun jadi penasaran makanya dia masuk ke dalam rumah dan kaget saat melihat Eun Jo yang ada di lantai mengerang kesakitan. Ha Ni panik dan bertanya, "Eun Jo kenapa? Dimana Ibu?" Eun Jo menjawab lemas, "Perutku... Ibu sedang berlibur." Ha Ni sangat panik dan kebingungan.
Akhirnya Ha Ni mencoba menelfon Seung Jo menggunakan telfon rumah. Seung Jo mengangkat telfon dan kaget saat tau kalau Ha Ni menelfon dari rumahnya, "Sedang apa kau dirumah?" Ha Ni menjawab, "Eun Jo... Eun Jo... dia bilang sakit perut dan dia muntah. Apa yang harus kulakukan?" Seung Jo berkata, "Tenanglah. Mungkin ini usus buntu. Kau dengarkan perintahku dan ikuti. Pertama baringkan dia dan jaga agar suhu tubuhnya tetap hangat. Hitung berapa kali dia muntah lalu telfon ambulans dan minta diantar ke rumah sakit Universitas Parang. Aku akan segera kesana. Oh Ha Ni aku mengandalkanmu."
Ambulans datang dan langsung membawa Eun Jo ke rumah sakit. Dokter bilang pada Ha Ni bahwa Eun Jo terkena radang usus dan harus di operasi. Ha Ni jelas bingung untuk mengambil keputusan. Dokter bilang bahwa ini bukan operasi serius jadi Ha Ni harus segera mengambil keputusan. Ha Ni ingat kata-kata Seung Jo yang bilang percaya padanya sehingga dia pun setuju untuk melakukan operasi untuk Eun Jo.
Seung Jo datang terburu-buru ke rumah sakit dan bertemu dengan Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa Eun Jo saat ini sedang di operasi. Seung Jo sudah tau mengenai hal itu dan meminta Ha Ni tidak perlu khawatir lagi.
Dokter keluar dari ruang operasi dan bilang pada Seung Jo bahwa operasi telah berjalan sukses dan Eun Jo harus tetap di rawat beberapa hari untuk memulihkan luka jaitan di perutnya akibat luka operasi.
Eun Jo sudah di pindahkan ke kamar rawat biasa dan dia masih tertidur. Ha Ni menunggui Eun Jo dan Eung Jo datang lalu bilang bahwa Ibu dan Bapa Seung Jo akan kembali ke korea dengan menggunakan pesawat sore ini. Ha Ni mengerti dan bilang bahwa Orang Tua Seung Jo pasti sangat khawatir. Seung Jo lalu bilang bahwa tadi Dokter memuji Ha Ni yang bersikap cepat mengambil keputusan operasi sehingga semua berjalan dengan lancar. Ha Ni bilang bahwa dia melakukan itu semua karena Seung Jo lah yang memberi tahu dia.
Seung Jo bilang bahwa dia tidak percaya kalau radang usus itu ternyata penyakit yang berbahaya. Ha Ni mencoba menghindar dari Seung Jo dan bilang akan menelfon ayahnya tapi dia lupa meletakan HP dan dompetnya. Seung Jo memegang bahu Ha Ni. Ha Ni lalu berkata, "Kau tau... Gossip mengenai aku dan Kyung Soo itu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni, "Kyung Soo telah menjelaskan semuanya padaku. Terima kasih Oh Ha Ni."
Ha Ni langsung berbalik dan memeluk Seung Jo, "Aku sangat takut. Aku takut jika sesuatu yang berbahaya terjadi pada Eun Jo." Seung Jo menenangkan Ha Ni, "Sudahlah tidak apa-apa." Ha Ni terus menangis dan dalam hati dia berkata, "Ini pertama kalinya... Seung Jo berkata dengan lembut padaku. Hitiku benar-benar merasa lega. Mata dan hatiku... Aku menangis terus menerus. "
Ha Ni datang ke rumah sakit dan membawa bunga. Ibu Seung Jo sudah datang dari liburannya dan menunggui Eun Jo. Eun Jo bosan melihat Ha Ni karena pada intinya Ha Ni datang ke rumah sakit hanya untuk bertemu Seung Jo. Ibu langsung memarahi Eun Jo dan bilang bahwa Ha Ni ini telah menjadi penyelamat Eun Jo. Ha Ni bertanya pada Ibu Seung Jo, "Dimana Seung Jo?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia sebentar lagi datang."
Ibu Seung Jo berkata, "Ah pasti sangat menyenangkan jika kau kembali ke rumah kami." Seung Jo datang dan bertanya, "LAGI?" Ibu Seung Jo melihat itu dan bilang, "Ya Seung Jo, Sekarang kau tau kan jika ada Oh Ha Ni maka kau akan merasa hebat?" Seung Jo tidak mempedulikan itu dan langsung menghampiri Eun Jo.
Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo sangat berterima kasih pada Papah karena jika tidak ada Ha Ni mungkin Eun Jo sudah sangat kesakitan. Bapa Seung Jo lalu bertanya, "Bagaimana rumahmu?" Papah menjawab, "Karena ini di akibatkan oleh gempa maka pihak asuransi tidak mau menggantinya tapi aku akan terus berusaha menuntut hak yang harus kudapatkan."
Bapa Seung Jo lalu memberikan Papah sebuah amplop yang berisi uang yang dulu di berikan pada Bapa Seung Jo sebagai uang pembayaran telah di perbolehkan menginap lama di rumah Keluarga Baek. Papah terus memaksa agar keluarga Baek mau menerimanya tapi Ibu Seung Jo bilang bahwa dia tidak akan pernah menerima uang itu. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah agar memakai uang itu untuk mengurus Restaurant saja. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Simpan saja uang itu dan tinggallah bersama kami lagi."
Papah bilang bahwa dia tidak bisa kembali ke rumah Keluarga Baek demi Ha Ni. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Kau tau apa tentang perempuan? Ku pasti tidak tau bahwa Ha Ni dan Seung Jo telah melakukan seustu bukan? Mereka sudah pernah berciuman bahkan Seung Jo lah yang pertama mencium Ha Ni." Papah dan Bapa Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Ibu Seung Jo melanjutkan omongannya, "Jadi ini bukti bahwa Seung Jo juga selama ini menyukai Ha Ni."
Ha Ni datang kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Eun Jo. Ha Ni membeli kue dan menawarkannya pada teman sekamar Eun o yaitu No Ri. Tapi Ha Ni selalu saja salah menyebut nama No Ri makanya Ha Ni meminta maaf pada No Ri. No Ri bilang bahwa dia senang karena suasana rumah sakit jadi menyenangkan setelah ada Ha Ni. Eun Jo bertanya, "No Ri kau sudah berapa lama di rawat disini?" No Ri menjawab, "Sekitar 1 tahun 2 bulan. Dan itu membuatku harus mengulang pelajaran kelas 4."
Ha Ni menawarkan membantu No Ri untuk belajar. Seung Jo bertanya, "Membantu dia belajar? Apa kau pikir ini masuk akal? Kau terlalu gegabah." Eun Jo juga berkomentar, "Dasar bodoh!" Ha Ni bilang bahwa dia bisa mengajarkan No Ri tabel perkalian. No Ri berkata, "Tapi aku sudah belajar itu pada kelas 2." Seung Jo berkata, "Sudah cepat bagikan saja kuenya itu." Eun Jo bilang pada No Ri bahwa Ha Ni ini sangat bodoh. Ha Ni jelas kesal di katakan seperti itu.
Joon Gu melihat Papah yang sedang melamun dan dia pun bertanya, "Ada apa? Wajahmu seperti sedang memikirkan sesuatu." Papah kaget di tanya begitu dan hanya berkata, "Kau sudah membersihkan semuanya? Kerja bagus." Joon Gu bertanya, "Apa ada sesuatu yang terjadi pada Ha Ni?" Papah menjawab, "Ha Ni? Apa yang terjadi pada Ha Ni? Ah kau boleh pulang sekarang." Joon Gu pun pamit pulang duluan.
Suster memeriksa No Ri dan menegur Ha Ni karena No Ri terserang demam gara-gara bermain seharian dengan Ha Ni. Ha Ni meminta maaf pada No Ri tapi No Ri bilang bahwa ini bukan kesalahan Ha Ni. Justru No Ri merasa senang dengan kehadiran Eun Jo, Ha Ni dan juga Seung Jo karena suasana di rumah sakit terasa lebih menyenangkan. Seung Jo bilang bahwa ini sudah malam dan saatnya istirahat.
Ha Ni dan Seung Jo berjalan pulang bersama. Ha Ni bertanya, "Kira-kira apa penyakit No Ri?" Seung Jo menjawab, "Sepertinya penyakit jantung." Ha Ni merasa sedih dan bilang bahwa No Ri sangat kasian sekali karena masih kecil tapi sudah menderita seperti itu. Seung Jo berkata, "Sudah kau tidak usah sedih." Ha Ni bertanya, "Apa kau punya ide untuk membantunya?" Seung Jo balik bertanya, "Apa yang bisa aku lakukan?"
Ha Ni mendapatkan ide dan bilang, "Jika saja kau mnjado dokter maka kau pasti akan bisa menolong banyak orang seperti No Ri. Semua orang pasti akan sangat berterima kasih padamu. Menurutmu bagaimana?" Seung Jo menjawab, "Jika kau memintaku menjadi dokter apakah aku harus menjadi dokter?" Ha Ni berkata, "Ya. kau cocok menjadi dokter. Baek Seung Jo cocok memakai pakaian jas lab... Wow aku sangat ingin melihatmu seperti itu." Seung Jo berkomentar, "Kau ini sangat aneh."
Ha Ni berjalan bersama Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri dan Min Ah bertanya "Jadi kau setiap hari ke rumah sakit? Berarti kau melewati waktu banyak bersama Seung Jo." Ha Ni menjawab, "Ya. Karena Ibu Seung Jo selalu meninggalkan kami maka kami hanya berdua saja." Min Ah berkomentar, "Seandaikan saja Eun Jo di rawat lebih lama..." Ha Ni berkata, "Ya kau tidak boleh berfikir seperti itu." Joo Ri berkomentar, "Alah kami tau kalau kau ini pasti berharap seperti itu kan agar bisa lebih lama bersama Seung Jo." Ha Ni hanya tersipu malu.
Ha Ni dan Seung Jo selalu datang ke rumah sakit dan bermain-main bersama Eun Jo dan No Ri. Bahkan mereka mendorong No Ri dan Eun Jo dengan menggunakan kursi roda. Seung Jo mengajarkan mereka berdua bahasa inggris dan Ha Ni menyediakan makanan untuk mereka semua. Bahkan mereka pun ikut merayakan ulang tahun No Ri.
Akhirnya Eun Jo di perbolehkan pulang dan No Ri mengucapkan selamat karena Eun Jo boleh pulang. Eun Jo terlihat sangat sedih harus meninggalkan No Ri. No Ri juga mengucapkan terima kasih pada Ha Ni dan Seung Jo. Ha Ni sedih harus berpisah dengan No Ri sehingga dia memeluk No Ri. Eun Jo menangis dan bilang bahwa dia pasti akan datang berkunjung ke No Ri. No Ri juga bilang bahwa dia akan cepat sembuh dan berkunjung ke rumah Eun Jo.
Eun Jo terus menatap gedung rumah sakit dan Ha Ni bilang bahwa No Ri tadi tidak menangis jadi sebaiknya Eun Jo juga jangan menangis. Seung Jo bilang bahwa No Ri pasti menahan agar tidak menangis di depan teman pertamanya di rumah sakit. Dan ternyata benar saja, No Ri sesungguhnya sangat sedih dan dia juga menangis karena kehilangan teman pertamanya itu.
Ha Ni, Eun Jo dan Seung Jo pulang ke rumah dan mereka di kejutkan oleh pesta kejutan yang di buat oleh Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah. dan ini juga merupakan pesta untuk menyambut Ha Ni datang ke rumah keluarga Baek. Ha Ni tidak mengerti hal ini dan Papah pun bilang bahwa dia tau jika Ha Ni selama ini tidak senang tinggal di Restaurant Mie. Ibu Seung Jo juga bilang bahwa dia lebih senang jika Ha Ni pindah ke rumah keluarga Baek lagi.
Semua mengucapkan selamat datang pada Ha Ni kecuali Seung Jo dan Eun Jo. Eun Jo tentu tidak mau Ha Ni kembali ke rumah karena itu artinya kamarnya akan dipakai kembali oleh Ha Ni. Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini harusnya mengucapkan terima kasih pada Ha Ni karena sudah di selamatkan. Ha Ni hanya tertawa dan bilang bahwa pada saat itu dia memang harus menolong Eun Jo. Seung Jo hanya berkomentar, "Aku lelah dan ingin makan." Ha Ni mendengar itu langsung tersenyum.
Ha Ni membantu Ibu Seung Jo mengelap piring dan Ha Ni bilang bahwa dia akan menyelesaikan semuanya dan Ibu Seung Jo boleh tidur duluan. Ibu Seung Jo sekali lagi mengucapkan selamat datang dan pergi tidur. Eun Jo datang ke dapur dan bilang bahwa dia mau ambil minum. Lalu Eun Jo berkata, "Oh Ha Ni kali ini kau banyak membantuku.... Ehmm... Terima kasih...." Setelah mengucapkan terima kasih,Eun Jo langsung berlari. Ha Ni melihat itu tertawa dan berkata, "Anak itu... Ternyata dia cukup lucu."
Ha Ni keluar rumah dan bertemu dengan Seung Jo yang sedang duduk di luar rumah. Ha Ni berkata, "Hmm sepertinya aku akan tinggal disini lagi." Seung Jo berkomentar, "Asalkan tidak tinggal dijalan." Ha Ni tersenyum malu-malu dan menatap bintang sambil sesekali menatap Seung Jo. Seung Jo juga menatap bintang dan sesekali melihat Ha Ni lalu tersenyum.
Joon Gu memasak di restaurant dengan serius dan dia senang saat Ha Ni dan papah datang. Joon Gu bilang bahwa dia memasak yang special untuk Ha Ni dan dia berharap Papah bisa mencoba masakannya itu. Papah dan Ha Ni saling lirik dan meminta salah satu dari mereka harus menjelaskan pada Joon Gu bahwa Ha Ni akan pindah kembali ke rumah Seung Jo. Ha Ni berkata, "Joon Gu... sebenarnya aku sudah makan malam. Papah katakanlah..." Papah melihat Joon Gu dan berkata, "Sebenarnya... Ah ya kau melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik." Ya mereka berdua tidak ada yang berani mengatakan hal ini pada Joon Gu karena Joon Gu terlihat ceria.
Ha Ni mendesak papah untuk mengatakan yang sejujurnya dan Papah pun berkata, "Joon Gu, sebenarnya kami memutuskan untuk pindah kembali ke rumah Keluarga Baek Seung Jo. Disini kurang nyaman dan kebetulan Keluarga Baek menawarkan kami kembali jadi kami akan kembali. Aku rasa kau akan mengerti." Senyum ceria Joon Gu pun hilang tapi dia berusaha tenang dan berkata, "Ya aku mengerti. Ha Ni cobalah masakanku ini. Ah ya aku permisi ke dapur sebentar." Di dapur Joon Gu terdiam lama dan merasa sedih.
Ha Ni kembali ke rumah Seung Jo dan dia sedang berendam di kamar mandi sambil berfikir, "Aku merasa tidak enak hati pada Joon Gu tapi aku juga merasa senang bisa pindah kemari karna lebih dekat dengan Seung Jo. Aku gembira tapi kadang aku merasa gugup juga. Apakah aku akan menjalankan semua ini dengan baik-baik saja?"
Ha Ni selesai mandi dan dia mencari sesuatu namun tidak menemukannya. Ha Ni menintip keluar dari kamar mandi dan kaget saat melihat Seung Jo membawa benda yang dia cari yaitu celana dalamnya. Seung Jo bilang bahwa dia menemukan itu di depan pintu kamar mandi. Ha Ni gugup dan ingin cepat masuk ke kamarnya tapi Seung Jo berkata, "Kau tidak memiliki badan yang bisa di bilang seksi. Apakah kau berhenti bertumbuh saat SD?"
Jelas Ha Ni tidak terima di ejek seperti itu dan dia bertanya, "Apakah menyenangkan bagimu membuat seseorang tampak bodoh? Jika kau tidak suka tinggal bersamaku maka katakan saja dengan jujur. Kau bisanya hanya marah dan mengatakan bodoh pada orang orang." Seung Jo berkata, "Aku marah? Hmm entahlah tapi mungkin benar aku hanya bisa mengerjaimu saja jika melihatmu."
Bapa Seung Jo kaget melihat Seung Jo yang sedang mengobrol dengan Ha Ni yang hanya memakai handuk saja jadi dia berkata, "Kalian sebaiknya jangan terlalu berdekatan karena belum menikah. dan berhati-hatilah apalagi ada Eun Jo." Ha Ni sangat malu mendengar hal itu makanya dia langsung masuk kedalam kamarnya. Semantara tu Seung Jo tertawa.
Bapa Seung Jo dan Seung Jo pergi bersama. Bapa bertanya, "Kapan kau akan memilih jurusan kuliahmu?" Seung Jo menjawab, "Pada tahun keduaku." Bapa kembali bertanya, "Lalu apakah kau sudah memutuskan jurusan apa yang akan kamu tempuh? Kau akan lebih baik jika masuk bisnis saja." Seung Jo langsung menjawab, "Aku tidak tertarik." Bapa pun bertanya, "Kenapa?" Seung Jo tidka menjawab dan hanya berkata, "Tolong turunkan aku di depan sana."
Ha Ni pergi ke kampus dengan mngendarai sepedahnya dan dia bertemu dengan Seung Jo makanya dia berhenti dan melambaikan tangan pada Seung Jo. Tapi Seung Jo bersikap dingin, bahkan dia sama sekali tidak mempedulikan Ha Ni. Ha Ni jelas jadi kebingungan melihat perubahan sifat Seung Jo lagi.
Ha Ni bercerita pada Min Ah dan Joo Ri tentang Seung Jo yang kembali dingin padanya. Joo Ri dan Min Ah jelas ikut bingung karena jika mendengar cerita Ha Ni, Seung Jo sepertinya sudah mulai melunak aplagi setelah kejadian ciuman itu dan saat Ha Ni menangis di pelukannya Seung Jo. Ha Ni sedih dan bilang bahwa dia tidak tau apakah sebenarnya Seung Jo ini tertarik padanya atau tidak.
Ha Ni bertanya, "Min Ah apakah kau punya ide untuk mencari tau apakah dia tertarik padaku atau tidak?" Min Ah berfikir dan berhasil mendapatkan ide, "Apakah kita harus mencoba memakai teori menguap? Jika kau menguap, lihatlah apakah dia mengikutimu juga? Jika iya itu artinya dia tertarik padamu."
Ha Ni mencoba teori itu di saat kelas Bahasa Inggris. Ha Ni menguap dan beberapa detik kemudain Seung Jo ikut menguap. Ha Ni sangat senang melihat itu tapi ternyata bukan hanya Seung Jo yang menguap, hampir mahasiswa satu kelas ikut menguap karena pelajaran Bahasa Inggris ini membosankan.
He Ra melihat Seung Jo dan langsung tersenyum dan mengajak mengobrol. He Ra bilang bahwa dia tidak pernah merasa sengsara karena orang tuanya sangat bak dan dia selalu mendapatkan apapun. Seung Jo berkomentar bahwa dia dan He Ra memiliki kemiripan. Seung Jo bilang bahwa selama ini dia hidup dengan penuh keberuntungan. He Ra bertanya, "Lalu kita harus bagaimana? Hahaha sepertinya kita ditakdirkan bersama."
Seung Jo berkata, "Duniaku sangat sempurna sebelum Oh Ha Ni datang. Saat dia datang, aku merasakan bahwa dunia sepertinya memiliki rencana lain untukku dan yeah mungkin selama ini dia benar dan akulah yang salah. Ini sedikit mengejutkan sehingga aku harus menjelajahi dunia ini. Aku sering memikirkan hal itu akhir-akhir ini. Tapi bagaimana pun juga terima kasih He Ra karena sudah mau mendengarkan ceritaku ini." He Ra tersenyum di depan Seung Jo tapi sesungguhnya dia benar-benar merasa kecewa karena Seung Jo justru membicarakan Ha Ni.
Ha Ni datang ke tempat latihan tennis untuk mencari Seung Jo tapi justru Kyung Soo menarik Ha Ni dan masih membahas tentang cara untuk mencium He Ra. Kyung Soo meminta Ha Ni membantunya untuk latihan namun Ha Ni tidak mau. Kebetulan ada ketua Tennis dan dia menawarkan diri untuk membantu Kyung Soo berlatih mencium He Ra. Ya Ketua Tennis akan ada di posisi menyender di tembok dan Kyung Soo yang akan mencium tapi sebelum Kyung Soo mencium, Ketua Tennis tiba-tiba mencium Kyung Soo. (Omo. Gay?)
Kyung Soo berkata pada Ha Ni, "Lihatkan, waktunya tidak tepat. Bagaimana jika hal itu terjadi hah?" Ha Ni lalu menawarkan Kyung Soo untuk memegang raket, "Kyung Soo kau mau memegang raket? Biasanya jika kau memegang raket maka kau akan berubah menjadi sangat percaya diri. Ini peganglah." Kyung Soo memegang raket dan diri dia pun mulai berubah. Kyung Soo menatap Ketua Tennis dan langsung ingin menciumnya tapi Ketua Tennis takut dan langsung berlari. (Jadi gini loh Kyung Soo itu mau latihan adegan saat dulu Seung Jo mencium Ha Ni. Nah dia latihannya itu sebagai Seung Jo dan Ketua Tennis yang menjadi Ha Ni.)
Di rumah Ha Ni membantu pekerjaan Ibu Seung Jo dan Ibu Seung Jo berkata, "Aku sering merasa kelelahan mengerjakan ini semua tapi karena ada Ha Ni ini semua merasa menyenangkan. Tenyata benar ya jika manusia ini tidak bisa hidup sendiri. Ah ya Ha Ni bisakah kamu mengambilkan beberapa baju kotor Eun Jo di kamar Seung Jo?" Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Baiklah."
Ha Ni masuk ke lemari pakaian Seung Jo dan dia sangat senang melihat pakaian Seung Jo apalagi Seung Jo ternyata masih menyimpan couple shirt yang waktu itu di beli Seung Jo saat mereka terjatuh dari perahu. Ha Ni ingat bahwa dia harus buru-buru sehingga dia langsung keluar dari lemari Seung Jo.
Ha Ni melihat ada koran di tempat tidur Seung Jo dan ada beberapa kolom yang di lingkari. dan kolom yang di lingkari itu mengenai Kamar sewa dan juga kerja paruh wkatu. Seung Jo masuk ke kamarnya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan disini?" Ha Ni kaget dan menjawab, "Aku... Aku hanya mengambil pakaian kotor Eun Jo." Seung Jo dengan dinginnya berkata, "Kalau begitu kenapa kau lama-lama di dalam sini?"
Ha Ni sedikit kebingungan namun dia berkata, "Ah ya tadi Kyung Soo bilang padaku bahwa kau mungkin akan pindah dari rumah ini. Hahaha dia itu benar-benar aneh ya." Seung Jo tiba-tiba berkata, "Itu benar. Aku akan meninggalkan rumah ini." Ha Ni bertanya-tanya, "Kenapa?" Seung Jo balik bertanya, "Kenapa? Apa aku juga harus meminta ijin darimu jika ingin pindah?" Ha Ni sedih dan bertanya, "Apa kau ingin pindah karena aku ada disini?" Seung Jo menjawab, "Ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan selalu menyalahkan dirimu."
Tiba-tiba Ibu Seung datang dan bertanya, "Hah? Siapa yang akan pergi? dari rumah ini?"
Malamnya, Seung Jo menghadap ke Ibu dan Bapa untuk meminta izin hidup mandiri. Bapa Seung Jo setuju akan hal ini namun tentu Ibu Seung Jo yang tidak setuju karena Ha Ni baru saja pindah dan kini justru Seung Jo yang ingin pergi. Seung Jo bilang bahwa ini bukan karena Ha Ni, keputusan ini dia ambil untuk dirinya sendiri.
Ha Ni diam-diam mendengar pembicaraan itu dan berkata dalam hati, "Bagaimana ini? Seung Jo akan pergi dan aku kembali ke rumah ini. Tapi kali ini Seung Jo akan pergi..."
skip to main | skip to sidebar
0 komentar:
Posting Komentar