skip to main | skip to sidebar
Semalaman Seung Jo tidak bisa tidur karena Ha Ni selalu menganggu tidurnya. Ha Ni termasuk orang yang tidurnya itu terlalu banyak gerak sehingga Seung Jo merasa tidak nyaman bahkan mereka sampai berebut selimut karena Ha Ni yang duluan mengambil selimut. Seung Jo benar-benar kesal sementara Ha Ni hanya tersenyum sambil tidur. Seung Jo pun berkata, "Dia bahkan berbicara saat tertidur. Aku tidak bisa tidur. Apa yang harus aku lakukan?"
Paginya. Ha Ni tersenyum dengan mata yang masih terpejam dan dia berkata, "Benar... Aku menghabiskan semalaman bersama Seung Jo. Saat aku membuka mata maka aku akan melihatnya." Ha Ni meraba-raba tempat tidur dan dia sama sekali tidak merasakan ada Seung Jo. Tiba-tiba ada yang berkata, "Saatnya bangun!" Ha Ni kaget dan langsung membuka matanya. Ternyata Seung Jo sudah bangun dan sedang membaca koran.
Ha Ni bertanya, "Apa kau tidur nyenyak? Ah ya Selamat pagi..." Seung Jo menjawab, "Semalam itu seperti bencana saat tidur bersamamu. Kau memiliki kebiasaan buruk." Ha Ni berkata, "Apa yang kau katakan? Aku ini tipe orang yang tidur dengan lelap." Seung Jo malas berdebat dengan Ha Ni sehingga dia berkata, "Terserah kau saja dan jangan bercanda denganku." Ha Ni langsung terdiam.
Mereka sarapan pagi bersama. Seung Jo sudah biasa sarapan pagi sambil membaca koran dan Ha Ni hanya bisa diam dan melihat Seung Jo. Lalu Ha Ni memilihkan baju untuk Seung Jo namun Seung Jo menolaknya. Seung Jo memilih sendiri baju yang akan dia pakai dan mau berganti baju. Ha Ni terus melihat Seung Jo dan Seung Jo bertanya, "Sampai kapan kau akan terus menatapku seperti itu hah? Aku mau ganti baju." Ha Ni malu dan langsung membalikan badannya sambil tersenyum. Diam-diam Seung Jo juga ikut tersenyum.
Saat mau pergi, Ha Ni merapihkan sepatu Seung Jo tapi ternyata Seung Jo tidak memakai sepatu itu. Ha Ni pun mengambilkan sepatu Seung Jo yang lainnya dan Seung Jo berkata, "Kau ini benar-benar seperti yang tinggal disini ya." Ha Ni tersenyum dan bertanya, "Benarkah seperti itu?"
Mereka pergi bersama ke kampus dan di depan mereka ada pasangan yang sedang berjalan berdua dan si laki-lakinya mencium kening si perempuan. Ha Ni tersenyum berjalan di belakang Seung Jo dan berkata dalam hati, "Kami sekarang berjalan bersama menuju kampus. Sangat berbeda rasanya saat aku tinggal di Apartemen Seung Jo. Ya ini terasa seperti kami tinggal bersama."
Ha Ni menepuk punggung Seung Jo seperti sedang membersihkan sesuatu. Seung Jo menatap Ha Ni dan bertanya, "Khayalan apa lagi yang sedang kau pikirkan? Jangan berlebihan!" Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni tersenyum senang.
Joon Gu belum datang ke Restaurant dan itu membuat papah khawatir karena ini pertama kalinya Joon Gu telat datang. Papah mencoba menelfon HP Joon Gu namun HP Joon Gu tidak aktif sehingga tidak bisa di hubungi.
Seung Jo dan Ha Ni datang ke kampus dan mereka langsung di sambut sebuah poster yang di kerumuni banyak orang. Seung Jo penasaran sehingga dia mendatangi poster itu dan dia sangat kaget karena poster itu berisi tulisan, "Baek Seung Jo dan Oh Ha Ni menghabiskan malam bersama. " Ha Ni melihat poster itu dan dia juga sangat kaget melihatnya. Mahasiswa yang lain melihat Seung Jo dan mulai bertanya, "Wah Seung Jo kau sangat beruntung sekali." Lalu ada seorang mahasiswa berkacamata yang bertanya, "Ya Baek Seung Jo bagaimana semalam? Jelaskan pada kami semua." Dan ternyata mahasiswi berkacamata itu adalah Ibu Seung Jo yang menyamar dan tentu saja dia lah yang membuat poster itu.
Seung Jo mengenali sosok Ibunya itu sehingga dia manariknya dan bertanya, "Ibu... Apa yang kau lakukan hah?" Ibu Seung Jo masih berpura-pura dan berkata, "Ibu? Bagaimana bisa kau mengira bahwa aku ini Ibumu hah?" Seung Jo menjawab, "Cara penyamaranmu itu sangat payah dan mudah di kenali! Apa maksudmu datang kemari dan membuat berita seperti ini? Aisssh." Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ibunya.
Ibu Seung Jo bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni bagaimana keadaanmu setelah sakit?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja." Ibu Seung Jo tersenyum dan berkata, "Baguslah. Lalu bagaimana dengan semalam? Bagaimana dengan semalam?" Ha Ni menjawab, "Ah suaramu terlalu kencang sehingga teman-temanku yang lain mungkin akan mendnegar. Hmm semalam tidak ada yang special." Ibu Seung Jo terlihat kecewa dan berkata, "Benarkah? Apakah Seung Jo laki-laki seperti itu? Hmm sulit di percaya."
Ibu Seung Jo lalu bertanya kembali, "Oh ya Ha Ni apakah kau sudah memberikan coklat buatanmu pada Seung Jo?" Ha Ni beru ingat mengenai coklatnya dan dia berkata, "Ah coklat itu... coklat itu... Hilang." Ibu Seung Jo panik dan bertanya, "Hilang? Bagaimana mungkin bisa hilang? Itu adalah tanda cinta." Ha Ni mencoba mencari di tasnya tapi dia tidak menemukannya, "Bagaimana ini? Coklat untuk Seung Jo..."
Joo Ri sedang bekerja di salon dan dia kaget saat melihat Joon Gu datang dengan wajah pucat. dan Joo Ri semakin kaget saat Joon Gu cerita bahwa Ha Ni dan Seung Jo tidur bersama semalam. Joo Ri berkomentar, "Aneh. Aku bertemu dengan Ha Ni beberapa waktu lalu tapi dia tidak menceritakan hal ini padaku. Tidak mungkin Ha Ni tidak menceritakan hal besar ini padaku. Apa kau tidak salah hah? Hmm dari sbeuah ciuman kemudian tidur bersama. Bukankah itu hal yang bagus?" Joon Gu semakin kecewa mendengar semua omongan Joo Ri dan dia berkata, "Ini sudah berakhir... Benar-benar berakhir."
Joon Gu berjalan pergi dan Joo Ri pun jadi merasa bersalah, "Hey Bong Joon Gu! HEY!" Joon Gu terus berjalan pergi tanpa melihat ke Joo Ri.
Min Ah sedang bersama Ha Ni di perpustakaan dan dia bertanya, "Jadi semalam tidak terjadi apapun katamu? Seorang pria dan wanita menghabiskan malam bersama tapi tidak terjadi apapun?" Ha Ni menjawab, "Ya tidak terjadi apapun." HP Min Ah berbunyi dan itu telfon dari Joo Ri. Min Ah bertanya pada Ha Ni, "Telfon dari Joo Ri, apa aku boleh menceritakan padanya?"
Seung Jo sedang berada di kelasnya dan semua mahasiswa menatap ke arahnya. He Ra datang dan duduk di samping Seung Jo, "Sepertinya kampus cukup ramai hari ini." Seung Jo hanya berkomentar, "Tidak terjadi apa-apa." He Ra mendengar itu dan berkata, "Ya tidak terjadi apa-apa. Benar. Tidak mungkin terjadi sesuatu. Ah ya Seung Jo, kau mau makan bersama setelah selesai kelas ini?"
Ha Ni tertidur di perpus dan dia terbangun saat Min Ah menaruh minuman dingin di pipinya. Ha Ni pun mengobrol bersama Min Ah dan Joo Ri. Ha Ni berkata, "Rasanya aku ingin mati saja drai pada menghadapi Ujian. Min Ah kau tidak belajar untuk ujian?" Min Ah menjawab, "Itu tidak mungkin untukku belajar 12 pelajaran." Joo Ri berkomentar, "Jika ini tidak mungkin bagi Min Ah maka ini juga tidka mungkin untuk Ha Ni."
Ha Ni mendapat ide dan berkata, "Baiklah aku hanya akan belajar bahasa Inggris saja. Aku sekelas pelajaran bahasa inggris dengan Seung Jo dan jika nilaiku jelek maka itu akan sangat memalukan di depan Seung Jo. Aku tidak peduli dengan nilaiku yang lain tapi aku harus lulus dalam pelajaran bahasa inggris. Ya aku akan belajar dengan keras. Ah aku tidak ada waktu banyak, aku pergi dulu ya."
Joon Gu ada di kampus dan menunggu hujan mereda. Kyung Soo datang dan mengenali Joon Gu yang seorang pelayan di Restaurant. Kyung Soo bertanya, "Ah kau adalah yang bekerja di Restaurant. Sedang apa disini? Menunggu seseorang? Ada apa denganmu? Hmm kau sepertinya sedang dalam mood yang tidak baik." Joon Gu menjawab, "Ya aku sedang bad mood. Aku sedang berusaha menyerah pada cintaku... Hatiku hancur berkeping-keping."
Kyung Soo berkata, "Apa maksudmu menyerah? Kau seharusnya tidak menyerah!" Joon Gu berkata, "Aku sudah mencoba bertahan selama betahun-tahun dan bahkan aku tidak pernah berkencan dengannya." Kyung Soo berkomentar bahwa ini adalah hal yang serius dan dia bertanya, "Apakah kau pernah mencoba menyatakan perasaanmu padanya?" Joon Gu kebingungan, "Hah menyatakan cinta?" Kyng Soo berkata, "Ya menyatakan cintamu. Ah sepertinya kau tidka tau caranya maka aku akan mengajarimu."
Ya Kyung Soo pun mengajari Joon Gu cara menyatakan perasaan dengan cara yang di pakai oleh Seung Jo saat mencium Ha Ni. Joon Gu mengerti dan langsung berniat mempraktekan itu pada Ha Ni. (Lucu banget deh Ha Ni ngajarin ini ke Kyung Soo dan Kyung Soo ngajarin ini ke Joon Gu untuk di pakai ke Ha Ni. Tapi sebenernya disini Kyung Soo gak tau kalau perempuan yang di suka JoonGu itu adalah Ha Ni.)
Ha Ni belajar semalaman karena besok akan ujian Bahasa Inggris. Dia ingat tips dari Seung Jo yang bilang bahwa pada saat belajar itu badan harus ikut bergerak juga sehingga Ha Ni pun mencoba menghapal pelajaran sambil terus menggerak-gerakan badannya.
Seung Jo selesai mandi dan dia melihat ada sebuah kotak. Dia membuka kotak itu dan ternyata itu kotak berisi coklat buatan Ha Ni. Seung Jo melihat kartu dari Ha Ni dan dia tersenyum. Seung Jo mencoba satu coklat dan langsung membuangnya kembali karena rasanya tidak enak tapi dia tetap tersenyum karena itu coklat dari Ha Ni.
Ha Ni datang ke kelas Bahasa Inggris dengan wajah yang lesu. Seung Jo melihat Ha Ni dan berkatam "Wajahmu terlihat lesu." Ha Ni berkata, "Walaupun ini adalah musim ujian tapi kalian wajahnya tetap segar ya." He Ra tersenyum menyebalkan dan berkata, "Tentu saja. Kau seharusnya mengerjakan ujian ini sesuai dengan kemampuanmu. Jika kau hanya belajar dalam satu malam, bagaimana para dosen bisa menilai keseriusanmu hah? Dan ujian ini hanya menjadi ingatan sesaat saja. Benarkan Seung Jo?"
Seung Jo bertanya, "Bagaimana dengan ujianmu yang lainnya?" Ha Ni menjawab, "Biasa-biasa saja. Ya aku akan melakukan yang terbaik untuk ujian ini jadi kita bisa satu kelas kembali dalam semester selanjutnya." He Ra tentu saja tidak menyukai hal ini makanya dia berkata, "Tes Bahasa Inggris ini terkenal dengan soal yang sulit, apa kau tau? Bukankah kau hampir gagal dalam ujian sebelumnya? Kau akan lebih baik jika mengulang kelas ini saja. Ah ka ingat muridku dan Seung Jo yang waktu itu datang kemari? Dia akan masuk universitas ini juga dan mungkin kau bisa satu kelas dengannya tahun depan." Ha Ni jelas tidak mau itu terjadi makanya dia menatap kesal pada He Ra. He Ra berkata, "Ha Ni kenapa kau menatapku seperti itu? Matamu seperti mau keluar."
Ujian di mulai dan semuanya mengerjakan ujian dengan serius kecuali Ha Ni. Ha Ni justru terpana pada Seung Jo dan dia berkata dalam hati, "Ini pertama kalinya aku membicarakan ujian dengan Seung Jo. Seung Jo terlihat sangat keren saat dia menyelesaikan masalah."
Ha Ni menghayal Seung Jo mengerjakan soal-soal itu dan memberikan jawabannya pada Ha Ni. He Ra tidak menyukai itu dan Ha Ni langsung menjulurkan lidahnya dengan senang. Tapi ya itu hanya khayalan saja. pada nyatanya justru Seung Jo sudah selesai mengerjakan ujiannya dan pergi keluar kelas.
Ha Ni menghentikan Seung Jo dan bertanya, "Kau mau kemana? Bukankah masih ada sisa waktu 40 menit?" Seung Jo tidak mepedulikannya dan berjalan pergi. He Ra berkata pada Seung Jo, "Seung Jo tunggu aku. Aku sudah selesai jadi ayo keluar bersama." He Ra mendekati Ha Ni dan berkata, "Bukankah soal ini mudah? Hahaha. Wow kau bahkan belum mengerjakan satu soal pun. Apa yang kau lakukan dari tadi hah?" He Ra pergi keluar dan itu semakin membuat Ha Ni kesal.
Joon Gu menunggu Ha Ni di kampus dan dia senang saat melihat Ha Ni. Mereka pun memilih duduk di sebuah lorong kampus. Joon Gu berkata, "Aku datang karena ada sesuatu yang mau aku katakan padamu. Meskipun kau tidak memberitahu padaku mengenai sesuatu tapi akau mengetahui semuanya. Kau mungkin tidak tau betapa cemasnya aku malam itu. Tapi ya walaupun aku memikirkan hal itu terus, itu tidak akan membaik sepertinya. Sejujurnya aku... Aku tidak bisa menyerah padamu Ha Ni." Sebenarnya Ha Ni tidak begitu mendengar hal itu karena dia benar-benar merasa mengantuk.
Joon Gu berkata, "Ya jika seorang laki-laki sudah mengeluarkan pedangnya maka itu harus dilakukan hingga akhir. Aku akan berusaha untuk mengerti semuanya yang telah terjadi. Ha Ni aku berfikir untuk menyerah tapi ini tidak berjalan sesuai dengan yang aku inginkan." Ha Ni menundukan kepalanya karena dia tertidur tapi Joon Gu justru menyangka bahwa Ha Ni itu menunduk untuk meminta maaf. Joon Gu berkata, "Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Ini bukan salahmu, ini salah Seung Jo yang telah menggodamu. Jadi... Lupakan saja semuanya. dan mari kita mulai dari awal lagi. Ha Ni? Ha Ni? Apa kau tidur?" Ha Ni tidak menjawab karena dia tertidur.
Min Ah dan Joo Ri melihat itu makanya dia langsung berkata, "Hey Joon Gu... cepat kemari!" Joon Gu menghampiri mereka dan meninggalkan Ha Ni yang tertidur di kursi. Joo Ri bertanya, "Hey kau, apa yang kau ingin mulai dari awal?" Min Ah juga berkata, "Ya tidak ada yang terjadi malam itu." Joo Ri menjelaskan, "Bahkan Seung Jo tidak menyentuh sehelai rambut dari Ha Ni." Joon Gu jelas senang dan menyebut Seung Jo sebagai laki-laki sejati. Joo Ri tersenyum dan berkata, "Wow kini kau memuji Seung Jo."
Joon Gu sangat senang dan langsung berlari ke Ha Ni dan menggendongnya. Ha Ni terbangun dan langsung kaget karena dia sedang di gendong Joon Gu. Min Ah dan Joo Ri pun ikut khawatir melihat itu.
Saat latihan Tennis, seperti biasa Ha Ni mengumpulkan bola-bola. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang dan berkata, "Oh Ha Ni, berkencanlah denganku." Semua anggota klub mendengar itu dan mengerubuni Ha Ni dan laki-laki itu. Kyung Soo menghampiri laki-laki itu dan berkata, "Kau Gi Tae, kapan kau sampai? Kau kembali lagi kemari?" Kyung Soo melihat anggota klub yang berkumpul dan meminta mereka untuk bubar. Mereka memang bubar tapi beberapa detik kemudian mereka kembali berkumpul melihat Ha Ni dan Gi Tae.
Kyung Soo berkata, "Mengapa kau mengatakan hal itu pada Ha Ni? Ha Ni ini sudah memiliki seseorang." Gi Tae menjawab, "Aku tidak sedang bercanda. Ah kenalkan, aku Gi Tae teman Kyung Soo. Dan mulai semester ini aku akan ada di kampus ini. Senang berkenalan denganmu." Gi Tae menjabat tangan Ha Ni namun Ha Ni dengan terburu-buru langsung melepaskannya. Kyung Soo lalu memperkenalkan Gi Tae pada anggota klub tennis dan ternyata Gi Tae ini adalah senior yang juga anggota klub tennis.
Kyung Soo berkata, "Kau ini baru bertemu Ha Ni tapi sudah mengajak kencan? Kau benar-benar lucu sekali. Tapi apakah kau belum dengar mengenai Oh Ha Ni dan Baek Seung Jo?" Gi Tae menjawab, "Aku tau mengenai itu. Ha Ni menyukai Seung Jo, bukan? Bahkan sejak SMA aku sudah mengawasimu. Dan lagi karena kalian tidak pacaran maka aku berfikir bahwa aku memiliki kesempatan." Ha Ni sangat gugup dan berkata, "Ah ini tiba-tiba..." Gi Tae bertanya, "Apa ini terlalu cepat? Kalau begitu bagaimana jika akhir minggu ini kita pergi kencan? Dan kau juga harus mengenalku, itulah yang akan terjadi. Kalau begitu sampai jumpa nanti. Aku pergi dulu." Gi Tae tersenyum dan berjalan pergi.
Kyung Soo berkata, "Hey Gi Tae bermainlah terlebih dahulu lalu pergi." Gi Tae berbalik dan menjawab, "Lain kali saja." Gi Tae pergi dan Kyung Soo berkata pada Ha Ni, "Wow kau bahkan terlihat membeku. Bukankah dia tampan? Dulu saat kami masuk ke kampus ini, aku dan Gi Tae sangat populer di kalangan senior wanita. Dia terkenal karena wajahnya dan aku terkenal karena karismaku." Anggota klub mendengar hal itu dan tertawa, Kyung Soo kesal dan membubarkan anggota tim dan meminat semuanya untuk segera berlatih.
Ha Ni berkata dalam hati, "Ini sangat aneh. Aku sangat terkejut. Ini pertama kalinya dalam hidupku aku di akui oleh seseorang. Ini sangat menakjubkan."
Ha Ni menceritakan hal ini pada Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri dan Min Ah tentu saja mendengar hal ini. Min Ah berkata, "Wow ini pertama kalinya dalam hidupmu kan? Biasanya kau yang selalu mengejar." Ha Ni tersenyum malu-malu. Joo Ri bertanya, "Aku dengar dia ini senior, siapa dia? Aku ingin tau." Min Ah juga jadi penasaran dan terus bertanya, "Bagaimana dia? Apakah dia tinggi? Apa dia tampan?" Ha Ni menjawab "Iya."
Min Ah terus bertanya, "Ah kau pasti sangat malu-malu karena dia pasti sangat tampan." Joo Ri bertanya, "Ah ya bagaimana dengan Seung Jo? Apakah dia tau hal ini?" Ha Ni hanya diam.
Akhirnya Min Ah dan Joo Ri mendatangi Seung Jo dan mengatakan hal ini pada Seung Jo. Min Ah berkata, "Aku bilang bahwa Ha Ni di tembak oleh seseorang yang sangat keren." Seung Jo balik bertanya, "Benarkah? Lalu?" Diam-diam ternyata Ha Ni bersembunyi dan melihat hal itu. Min Ah berkata, "Jadi ya jika kau tidak berbuat sesuatu maka Ha Ni dan laki-laki itu mungkin akan bersama." Joo Ri bertanya, "Apa kau tidak khawatir?" Seung Jo menjawab, "Tidak." Seung Jo langsung pergi dan tentu saja Ha Ni sangat sedih mendengar hal itu.
Ha Ni menceritakan pada orang di rumah bahwa ada seorang laki-laki yang mengajak dia kencan. Dan tentu saja yang paling kaget mendengar hal ini adalah Ibu Seung Jo. Eun Jo berkomentar, "Hah siapa yang akan menyukaimu?" Ha Ni kesal dan berkata dalam hati, "Huh bagaimana bisa dia seperti kakaknya?"
Ibu Seung Jo sedih dan berkata, "Sesuatu yang aku takutkan ternyata terjadi. Seseorang yang manis seperti Ha Ni... aku tau aku akan segera kehilanganmu Ha Ni. Huh ini semua karena Seung Jo!" Bapa Seung Jo menenangkan istrinya dan berkata, "Tenanglah. Ini adalah hak seseorang." Papah bertanya, "Seperti apa laki-laki itu?" Ha Ni menjawab, "Dia adalah seniorku 1 tahun di atasku tapi kami ada di tingkat yang sama." Ibu Seung Jo kaget mendengarnya, "Senior? Senior laki-laki memang berbahaya!" Papah berfikir bahwa Ha Ni mungkin hanya di permainkan saja tapi Ha Ni bilang bahwa hal tu tidak mungkin terjadi. Ibu Seung Jo terus berfikir dan bilang bahwa dia sepertinya harus melakukan sesuatu.
Ha Ni berada di kamarnya dan dia berkata, "Hari ini menjadi lebih besar dari yang aku pikirkan. Banyak sekali kejadian hari ini. Bahkan dia tetap menyatakan perasaannya padaku walaupun dia tau aku menyukai Seung Jo. Hmm dia adalah orang yang berani. Hmm bagaimana kelihatannya? Ah aku tidak tau... Ah bagaimana wajahnya?" Ha Ni membayangkan Gi Tae datang padanya tapi beberapa saat kemudian wajah Gi Tae berubah menjadi wajah Seung Jo yang tersenyum padanya.
Gi Tae melihat Ha Ni sedang duduk dan dia pun langsung menghampiri Ha Ni. Ha Ni kaget dan bertanya, "Hmm ada apa kau menghampiriku?" Gi Tae menjawab, "Kamu tidak boleh melupakan wajahku jadi aku datang menghampirimu untuk memperlihatkan wajahku." Gi Tae merangkul Ha Ni tapi Ha Ni langsung melepaskan rangkulannya itu. Gi Tae berkata, "Hmm bukankah Seung Jo bekerja di sebuah Restaurant? Terakhir aku lihat kau ada disana juga dan aku dengar kau selalu datang kesana setiap hari." Ha Ni malu-malu menjawab, "Ah ya aku datang beberapa kali." Gi Tae berkata, "Aku ini cukup pintar dan Tentu saja kau tidak akan melihatku karena kau hanya melihat Seung Jo yang sempurna itu."
Ha Ni bertanya, "Apa kau mendekatiku karena Seung Jo?" Gi Tae menjawab, "Tidak. Aku cukup terprookasi dengan Seung Jo yang pintar dalam segala hal. Aku khawatir padanya karena kau selalu mengikutinya kemanapun dia pergi dan ternyata lama-lama aku mulai melihat padamu.Kau akan tetap melangkah maju walaupun Seung Jo menolakmu dan bisa dibilang itulah yang membuatku tersentuh padamu Ha Ni. Ya bagaimana pun juga aku tertarik padamu."
Gi Tae berkata, "Kalau begitu ayo pergi kencan denganku. Jangan menyia-nyiakan masa mudamu yang berharga ini dengan Seung Jo. Bahkan kau mungkin tidak tau kapan dia akan melihat padamu. Jadi kau harus mendapatkan pengalaman kuliah yang menyenangkan bersamaku. Bagaimana menurutmu?" Ha Ni kebingungan, "Hmmm aku..."
He Ra datang dan kaget melihat Ha Ni bersama Gi Tae, "Aku sempat bertanya-tanya siapa itu dan ternyata itu kau senior Gi Tae," Ha Ni kebingungan dan bertanya, "Apa kalian saling mengenal?" He Ra menjawab, "Ya kamu kenal saat pertandingan Tennis. Tapi kenapa kalian bisa saling mengenal?" Gi Tae merangkul Ha Ni dan menjawab, "Aku akan pergi bersama Ha Ni."
He Ra senang mendengar itu dan bertanya, "Jadi kamu sudah menyerah mengejar Seung Jo?" Gi Tae yang menjawab, "Tentu saja." Ha Ni panik dan berkata, "Hey jangan menjawab seenakmu begitu." He Ra berkata, "Kau dulu dekat dengan Senior Kyung Soo dan sekarang dengan Senior Gi Tae. Wow kau snagat populer Ha Ni. Dan kalian sangat cocok. Ah kita bertemu nanti ya di ruang club tennis, bye. Ah senior tetaplah rangkul dia ya." He Ra pergi dan Gi Tae berkata, "Kalau begitu aku pergi dahulu. Sampai nanti." Ha Ni berkata , "Ya ampun sulit di percaya."
Ibu Seung Jo diam-diam datang ke kampus dan terus menyelidiki Gi Tae. Ibu Seung Jo mengambil beberapa foto Gi Tae dan melihatnya di rumah dan berkomentar, "Hmm wajahnya 85%, kepribadiannya cerah dan ya dia bersemangat. Jika dia mengambil jurusan hukum maka mungkin masa depannya dia akan menjadi politisi atau pengacara."
Ha Ni datang dan Ibu Seung Jo sangat panik. Ha Ni melihat foto-foto Gi Tae dan dia bertanay, "Ibu apakah kau datang ke kampusku dan menyelidikinya?" Ibu Seung Jo menjawab, "Hmm dia itu saingan Seung Jo jadi aku harus menyelidikinya dan membuat rencana. Dan saat aku melihatnya aku pikir dia lebih manis dari Seung Jo. Apa yang harus aku lakukan? Dia mungkin akan berhasil merebut hatimu, apa yang harus aku lakukan?"
Ha Ni menggenggam tangan Ibu Seung Jo dan berkata, "Ibu... jangan khawatir. Aku hanya akan memikirkan Seung Jo. Sekarang aku akan menolaknya." Ibu Seung Jo tersenyum senang dan berkata, "Ha Ni... Aku benar-benar tersentuh. Tunggu Ha Ni! Kau jangan menolaknya! Ayo buat Seung Jo cemburu. Dia mungkin bisa bersikap angkuh setiap waktu tapi tunggu dan lihatlah. Seung Jo pasti mulai merasa tertarik padamu. Karena kau selalu ada di sampingnya maka dia merasa tenang saja tapi jika kau menunjukan sisi lain dari dirimu maka dia akan menyadari perasaannya padamu." Ha Ni bimbang dan bertanya, "Benarkah? Apa ini tidak berbahaya?"'
Seung Jo sedang latihan tennis dan Ha Ni berfikir, "Apakah ini tidak apa-apa? Apakah Seung Jo akan cemburu?" He Ra datang dan duduk di samping Ha Ni lalu dia berkata, "Kau tidak perlu khawatir seperti itu. Lakukan saja dnegan baik. Senior Gi Tae ini sangat baik bahkan dia populer sekali di kalangan wanita. Tapi saat tau dia menyukaimu... hmm dia ternyata memiliki selera yang unik."
Seung Jo menghampiri mereka dan berkomentar, "Itu melegakanku. Mungkin menurutku kau hanya sampah tapi ternyata kau seperti harta karun bagi seseorang." Ha Ni jelas kesal mendengar hal itu dan berkata, "Walaupun kau seperti itu tapi jangan salah aku ini cukup populer di kalangan laki-laki." Seung Jo berkomentar, "Mungkin merka tidak memiliki mata." Ha Ni berkata, "Dia pintar sepertimu dan memiliki wajah tampan. Dibandingkan dengan dirimu, dia bahkan lebih baik pada wanita."
Gi Tae datang dan berkata, "Aku dalam mood yang baik karena Ha Ni ternyata berfikir seperti itu tentangku. Hey Seung Jo, kenapa kau tidak menyerahkan Ha Ni padaku saja?" Seung Jo menjawab, "Oh ternyata kau senior yang menyukai Ha Ni. Aku tidak perlu menyerahkannya padamu karena dia bukan milikku. Lakukanlah sesukanmu saja." Ha Ni kaget mendengar itu dan berkata dalam hati, "Apa yang dia katakan hah?"
Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni sengaja berkata, "Senior Gi Tae, akan pergi kemana kita pada kencan minggu ini?" Gi tae menjawab, "Ya putri aku bersedia pergi kemanapun juga. Gunung, pantai.. Aku setuju." He Ra berkata, "Senior Gi Tae selamat ya. Ah tunggu aku Seung Jo!" He Ra langsung berlari ke Seung Jo dan itu semakin membuat Ha Ni kesal. Ha Ni berkata dalam hati, "Jika seperti ini maka aku akan mencoba menipunya dan ya aku tidak akan menyesal!"
Ha Ni datang ke Restaurant tempat Seung Jo bekerja dan ya Seung Jo langsung menghampiri Ha Ni untuk menanyakan pesanan Ha Ni, "Apa yang kau ingin pesan?" Ha Ni menjawab, "Ice Tea saja." Seung Jo berkomentar, "Kau gila hah hanya meminum ice tea untuk menunggu selama ini?" Ha Ni berkata, "Hari ini aku tidak datang untuk melihatmu. Aku ada janji dengan seseorang." Seung Jo terlihat bigung mendengar hal itu.
Dan seseorang itu adalah Gi Tae. Gi Tae datang dan meminta maaf pada Ha Ni karena dia terlambat datang. Seung Jo kaget melihat Gi Tae. Gi Tae hanya berkata, "Oh kau Seung Jo. Ah ya aku pesan es kopi ya." Seung Jo mengulang pesanan mereka dan pergi.
Gi Tae berkata, "Wow akhirnya hari kencan ini datang juga. Cuaca hari ini sangat bagus, apa yang ingin kau lakukan?" Ha Ni terlihat lesu dan menjawab, "Hmm aku tidak tahu." Gi Tae bertanya, "Apakah ini kencan pertamamu?" Ha Ni kaget di tanya seperti itu, "Ah tidak. Aku pernah kencan sebelumnya." Gi Tae kembali bertanya, "Apakah dengan Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Ah ya." Ha Ni lalu meningat kembali saat dulu dia berlari bersama Seung Jo dari kejaran preman dan akhirnya setelah itu mereka pergi kencan ke sebuah tempat dan naik perahu bersama.
Kembali ke masa sekarang... Gi Tae berkata, "Mulai sekarang aku akan lebih sering mengajakmu untuk pergi keluar." Ha Ni tersenyum. Gi Tae mendekatkan kursinya ke dekat Ha Ni dan bertanya, "Apa yang ahrsu kita lakukan sekarang? Ah ada rollercoaster baru yang sangat cepat, haruskah kita pergi ke taman hiburan?" Gi Tae merangkul Ha Ni dan Ha Ni awalnya ingin melepaskan tangan Gi Tae tapi dia melihat Seung Jo sehingga dia membiarkan Gi Tae merangkulnya dan dia berkata dengan ceria, "Ah ya benar. Haruskah kita pergi kesana?"
Ha Ni berubah ceria dan terus membicarakan tempat-tempat yang akan dia datangi bersama dengan Gi Tae untuk kencan hari ini. Seung Jo melihat ke mereka berdua dan mengantarkan pesanan lalu pergi. Setelah Seung Jo pergi, ha Ni berubah kembali menjadi lesu dan melepas tangan Gi Tae dari pundaknya. Gi Tae terus berbicara, "Kau pernah ke Namsan Tower? Jika kau menulis namamu dan pasanganmu disana maka cinta kalian akan abadi." Ha Ni diam saja dan tidak mendengar kata-kata Gi Tae.
Setelah dari restaurant, mereka pergi berjalan-jalan ke taman. Ha Ni hampir saja di tabrak sepedah dan Gi Tae menyelamatkannya. Gi Tae benar-benar baik bahkan dia membuat Ha Ni tertawa ceria. Mereka mengobrol bersama, naik sepedah bahkan Ha Ni memotret Gi Tae dengan pose konyolnya yang mengikuti pose beruang. Tapi sebenarnya Ha Ni tidak benar-benar ceria, ya dia melakukan ini semua untuk membuat Seung Jo cemburu tapi dia jadi tidak enak hati pada Gi Tae karena Gi Tae benar-benar baik.
Ha Ni berkata dalam hati, "Jika kau baik seperti ini maka ini membuatku jadi semakin bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Benar ini adalah kencan. Seorang wanita berusia 19 tahun memang seharusnya mengalami masa kencan seperti ini."
Gi Tae datang dan membawakan minum untuk Ha Ni. Ha Ni berkata, "Sudah lama aku tidak bersenang-senang seperti ini." Gi Tae bertanya, "Kenapa? Apa karena kau selalu gugup jika di dekat Baek Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Ah kau benar." Gi Tae bertanya kembali, "Sudah berapa lama kau menyukai Baek Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Hmm sekitar 4 tahun." Gi Tae bilang bahwa itu adalah waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk membuat Ha Ni menyukainya dan Gi Tae bilang bahwa dia senang jika Ha Ni memikirkan tenantangnya walaupun memikirkannya hanya sedikit.
Ha Ni berkata dalam hati, "Dia 180 derajat berbeda dengan Baek Seung Jo. Aku mengarapkannya tapi ternyata Seung Jo tidak juga muncul." Gi Tae lalu berkata, "Ha Ni ayo pergi..."
Seung Jo sedang di perpustakaan dan Ha Ni diam-diam melihat Seung Jo lalu berkata, "Aku tidak bisa terus membiarkan ini, Ini hanya membuatku mengerti bahwa ternyata dia tidak memiliki perasaan apapun padaku. Dan jika aku terus melakukan ini maka ini akan membuatku seperti memanfaatkan Gi Tae. Ya aku harus mengakhiri ini."
Gi Tae muncul dan bertanya, "Ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan di tempat ini? Kau sedang melihat sesuatu? Ah kau sedang melihat Seung Jo?" Ha Ni panik dan berkata, "Senior... aku..." Gi Tae memotong omongan Ha Ni dan berkata, "Oh Ha Ni. Lupakanlah Seung Jo." Ha Ni mencoba berkata, "Senior aku..." Gi Tae lagi-lagi memotong ucapan Ha Ni dan berkata, "Ha Ni diamlah. Kemari..." Gi Tae menarik Ha Ni dan mendekatkan wajahnya ke wajah Ha Ni untuk mencium Ha Ni. Ha Ni sangat panik dan berkata, "Tidak!"
Tiba-tiba Joon Gu datang dan langsung menghajar Gi Tae. Ha Ni panik dan menolong Gi Tae. Joon Gu berkata, "Aku sepertinya pernah melihatmu. Apa yang sedang kau lakukan pada Ha Ni hah? Aku terus berfikir siapa kamu karena kau terus berkeliaran di dekat Ha Ni ku ini." Joon Gu menarik kerah baju Gi Tae dan Gi Tae berkata, "Kau sudah membuang waktu-waktumu berkeliaran di sampingnya lebih lama!" Joon Gu jelas kesal dan bertanya, "Apa yang kau tahu hah?" Gi Tae menghajar Joon Gu dan Ha Ni jadi semakin panik.
Ha Ni mencoba menenangkan mereka berdua tapi mereka berdua tetap saja bertengkar. Tiba-tiba Seung Jo datang dan bertanya, "Apa yang kau pikirkan di dalam perpustakaan ini? Kalian berdua tidak memperebutkan Oh Ha Ni, kan?" Joon Gu berkata, "Hey Seung Jo, ini tidak ada hubungannya denganmu jadi pergi saja!" Seung Jo berkomentar, "Walaupun kau bertengkar hingga mengeluarkan darah, aku tidak peduli... Dan lagi satu-satunya orang yang Oh Ha Ni suka itu adalah aku! Jadi percuma kalian melakukan ini." Seung Jo merangkul Ha Ni mendekat dan itu membuat Joon Gu dan Gi Tae semakin kesal.
Ha Ni juga sama-sama kaget dan hanya bisa berkata, "Seung Jo Ah." Seung Jo berkata, "Ibuku mengajak kami makan bersama jadi ayo pergi Ha Ni." Seung Jo merangkul Ha Ni pergi dan tentu saja Joon Gu dan Gi Tae hanya bisa terdiam.
Seung Jo berjalan dengan cepat dan Ha Ni harus mengejarnya dari belakang. Seung Jo berhenti dan Ha Ni berkata, "Baek Seung Jo kau ternyata memiliki keyakinan yang cukup tinggi ya. 'Satu-satunya orang yang Ha Ni sukai adalah aku!' Cih hatiku dapat berubah kapan saja! Apakah kau tidak memikirkan itu?" Seung Jo menjawab, "Tidak pernah!" Ha Niberkata, "Tapi kau cemburu kan?" Seung Jo menjawab, "Jika kau ingin menunjukan sesuatu maka pakailah otakmu sedikit. Aku bisa mengetahui apa yang kau dan ibuku rencanakan."
Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni berkata, "Huh ternyata dia mengetahui semua ini. Dia benar-benar tidak bisa di bohongi."
Akhirnya Keluarga Baek dan Keluarga Oh dapat makan malam bersama. Ibu Seung Jo berkata, "Lihat betapa menyenangkannya kita dapat berkumpul seperti ini. Seung Jo bukankah kamu senang juga? Hidup sendirian.. aku tahu persis apa yang kau makan. Kemanapun kamu pergi tapi tetap saja makanan paling enak itu di rumah." Ha Ni berkomentar, "Benar. Walaupun aku pergi ke Restaurant manapun tapi makan di rumah paling enak." Seung Jo melihat ke Ha Ni.
Eun Jo berkomentar, "Aku pikir kau akan bilang bahwa Restaurant Papahmu yang paling lezat. Dasar bodoh!" Ha Ni meminta Eun Jo agar diam. Papah melihat Bapa Seung Jo yang hanya makan sedikit dan dia bertanya, "Kenapa kau tidak makan banyak?" Ibu Seung Jo yang menjawab, "Kali ini ada Game baru yang di luncurkan sehingga dia kelelahan. Dan dokter meminta dia jangan makan terlalu banyak." Papah berkata, "Bagaimanapun juga kesehatan adalah hal yang paling penting. Sehat adalah hal yang terbaik!" Dan terlihat jelas bahwa Seung Jo mengkhawatirkan kesehatan Bapanya itu. (Bapanya Seung Jo ini punya perusahaan Game.)
Selesai makan, mereka semua mengobrol bersama di ruang keluarga. Seung Jo berdiri dan bilang bahwa dia akan pulang. Ibu Seung Jo berkata, "Pulang? Aku pikir kau akan menginap disini." Bapa Seung Jo lalu berkata, "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Ikut denganku sebentar."
Seung Jo dan Bapanya pergi ke ruang belajar dan berbicara empat mata. Bapa Seung Jo berkata, "Sekarang kau sudah dewasa jadi Apakah kau sudah memikirkan rencana masa depanmu? Aku pikir sudah cukup lama kau meninggalkan rumah ini dan berfikir jadi sudah saatnya kau menjelaskannya padaku." Seung Jo menjawab, "Tidak. Tidak sekarang." Bapa Seung Jo berkata, "Seung Jo, aku berharap kau mau mengelola bisnis Game ku ini. Pertama tama kau akan menjadi tangan kananku tapi kemudian kau yang akan menjadi penerusku. Bagaimana menurutmu?" Seung Jo berkata, "Kau tidak bertanya apa yang ingin aku lakukan, kau ingin aku mengikuti apa yang kau inginkan bukan? Jadi kau menginginkan masa depanku sesuai yang kau harapkan, bukan?"
Bapa Seung Jo menjawab, "Tidak. bukan seperti itu." Seung Jo berkata, "Jika kau sudah selesai berbicara maka aku permisi pergi." Bapa Seung Jo tidak bisa berkata-kata lagi dan mempersilahkan Seung Jo pergi.
Seung Jo keluar dari ruang belajar itu dan dia melihat Ibunya dan Ha Ni sedang berdiri dekat ruang belajar. Seung Jo pamit pergi dan ya Ibu Seung dan Ha Ni tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Ha Ni berkata, "Dengan datangnya hari libur... Seung Jo benar-benarmenghilang. Dia tiak pernah datang latihan Tennis bahkan dia juga berhenti bekerja di Restaurant. Kemana perginya Seung Jo?"
Ternyata Seung Jo mengambil pekerjaan sambilain lain yaitu menjadi pemandu wisata. Dan tentu saja Ha Ni berhasil mengetahui pekerjaan Seung Jo itu dan dia datang ke tempat Seung Jo bersama dengan Eun Jo. Eun Jo senang melihat kakaknya dan langsung memeluknya. Seung Jo bertanya, "Eun Jo kau hanya datang sendiri? Mana Ibu dan Bapa?" Ha Ni menunjuk dirinya namun Seung Jo sama sekali tidak mempedulikannya. Eun Jo menjawab, "Bapa sedang sangat sibuk dan Ibu tidak bisa meninggalkan Bapa sendirian." Ha Ni berkata, "Ibu sangat kecewa karena dia tidak dapat datang kemari." Seung Jo hanya berkomentar, "Aku tau."
Ya ternyata Kyung Soo juga bekerja menjadi pemandu wisata dan dia senang melihat Ha Ni. Kyung Soo melihat Eun Jo dan berkata, "Ah kau pasti Eun Jo." Seung Jo berkata, "Sudah aku duga. Kau lah yang memberi tahu pekerjaanku ini pada Ha Ni. Kenapa kau tidak membuka perusahaan penyelidikan saja hah?" Kyung Soo terlihat kebingungan dan bertanya, "Apa maksudmu?" Seung Jo balik bertanya, "Kau tidak memberi tahu hal ini pada yang lainnya lagi kan?"
Tiba-tiba mobil merah He Ra datang dan dia mendorong Ha Ni lalu berdiri di samping Seung Jo, "Wah Eun Jo kau ada disini. Ah ya Villa ku ada di dekat sini, kamu mau makan bersama nanti malam?" Ha Ni sangat kesal dan langsung menghampiri Kyung Soo dan berkata, "Kau ini... Kau bilang hanya aku yang tau karena ini informasi rahasia tapi kenapa kau memberi tahu padanya hah?" Kyung Soo menjawab, "Ah ini... ikut kemari ada sesuatu yang ingin aku katakan."
He Ra dan Seung Jo berfoto bersama dan Ha Ni melihat itu dari jauh. Kyung Soo berkata, "Ha Ni aku pikir aku akan mengakhiri perjanjianku dengan He Ra." Ha Ni bertanya, "Apa kau bisa?" Kyung Soo menjawab, "Itu lah sebabnya aku membutukan bantuanmu. Kita harus bersatu agar tidak terkalahkan, benar? Jadi kau harus terus dekat dengan Seung Jo dan menghentikan Seung Jo agar tidak mendekati He Ra." Ha Ni berkata, "Hey He Ra lah yang mendekati Seung Jo! Memangnya Seung Jo pernah mendekati He Ra?" Kyung Sii berkata, "Ah menjadi pasangan itu penting. Jadi aku akan membuat permainan pasangan dan kau bisa bersamanya. Kau dengan Seung Jo dan aku dengan He Ra."
Ha Ni bertanya, "Kau pikir ini mudah? Aku sudah sering mencobanya tapi belum pernah terjadi hal itu." Kyung Soo menjawab, "Tidak perlu khawatir. Aku sudah menyiapkan semuanya. Kemarikan tanganmu. Mari kita coba yang terbaik demi cinta kita!" Ha Ni bergumam, "Hmm aku merasa gelisah." Kyung Soo mengenggam tangan Ha Ni dan berkata, "Apa yang kau pikirkan hah? Ayo Semangat!"
Kyung Soo mengumpulkan para peserta tour dan bilang bahwa dia akan membuat suatu permainan yaitu permainan pasangan. Kyung Soo dengan semangat membuat permianan ini tapi sepertinya para peserta tidak tertarik dan satu-satunya yang bertepuk tangan hanya Ha Ni. Eun Jo melihat itu hanya bergumam, "Bodoh!"
Kyung Soo membagikan kertas dan berkata, "Ini kalian harus pergi ke 7 tempat untuk mendapatkan cap dan tentunya kalian akan pergi bersama pasangan kalian. Dan yang mendapatkan semua cap akan memenangkan permainan ini. Baiklah kita tentukan pasangannya agar adil." He Ra tiba-tiba bertanya, "Hey mana Seung Jo?" Ha Ni melohat kiri kanan dan baru sadar tidak ada Seung Jo. He Ra bertanya pada Eun Jo, "Eun Jo, kemana kakakmu?" Eun Jo menjawab, "Entahlah aku tidak tahu." Kyung Soo terus berbicara dan berkata, "Aku akan ikut dalam permainan juga dan baiklah kita tentukan pasangannya..."
Ternyata Joon Gu juga datang ke tempat berlibur itu untuk melindungi Ha Ni. Dan Joon Gu bela-belain datang dari Seoul ke tempat itu dengan berjalan kaki melewati hutan demi Ha Ni.
Ha Ni akhirnya berpasangan dengan Eun Jo karena Seung Jo tidak datang. Mereka berhasil menemukan tempat pertama mengambil stample dan Ha Ni terlihat girang sementara Eun Jo seperti biasa cuek. Ha Ni berkata, "Hey ayo mulai dengan hubungan yang baik. Aku sudah datang sejauh ini tapi ternyata tidak bisa bersama Seung Jo." Eun Jo berkomentar, "Permainan apa ini? Bahkan anak SD pun tidak tertarik." Ha Ni menunjuk sesuatu dan berkata, "Apa itu?" Ha Ni berlari dan tentu saja Eun Jo tidak mau kalah sehingga dia mengejar Ha Ni.
Dan beruntung Kyung Soo berpasangan dengan He Ra. Kyung Soo berkata, "Apa kau lelah berjalan? Kau ingin aku gendong?" He Ra tentu saja tidak mau di gendong Kyung Soo. He Ra bertanya, "Apa kau yang merencanakan ini semua?" Kyung Soo menjawab, "Tidak mungkin." He Ra kesal dan langsung berjalan pergi.
Kyung Soo sudah membuat banyak strategi untuk mendapatkan He Ra salah satunya adalah melemparkan serangga pada He Ra sehingga He Ra ketakutan dan berlari ke pelukan Kyung Soo. Kyung Soo tentu senang rencanya berhasil dan dia memanfaatkan situasi itu untuk memeluk He Ra. He Ra kesal dan berkata, "Aku mau berhenti saja!" Kyung Soo berkata, "Berhenti? Mana mungkin He Ra kalah dari Oh Ha Ni? Tentu saja Seung Jo tidak menyukai hal ini." He Ra jelas tidak mau kalah.
Kyung Soo berkata, "Kalau begitu ayo kita cari cap selanjutnya." He Ra mulai kesal dan bilang bahwa Kyung Soo itu yang menyimpan cap jadi seharusnya mereka menemukan cap lebih cepat. Kyung Soo bilang bahwa dia meletakannya di pohon dan pohon-pohon di hutan itu hampir sama sehingga dia tidak bisa membedakannya. Tiba-tiba ada seperti suara serigala dan itu membuat He Ra ketakutan dan merangkul tangan Kyung Soo. Dan ini sepertinya bukan salah satu strategi Kyung Soo untuk mendapatkan He Ra karena Kyung Soo juga ketakutan saat mendengar suara itu.
Ha Ni dan Eun Jo mencari cap selanjutnya dan ya mereka juga mendengar suara yang seperti suara serigala. Ha Ni ketakutan dan bertanya pada Eun Jo, "Apakah itu suara serigala?" Eun Jo menjawab, "Bodoh di negara kita ini serigala sudah punah!" Ha Ni merasa tenang tapi tiba-tiba bertanya, "Lalu apakah itu Beruang?" Eun Jo kaget mendengar itu dan sama-sama ketakutan lalu menjerit bersama dengan Ha Ni.
Joon Gu yang sedang ada di dalam hutan itu mendengar suara teriakan Ha Ni. dan dia pun mencoba menelusuri Hutan untuk menemukan Ha Ni.
Ha Ni dan Eun Jo terus berjalan sampai akhirnya mereka tidak ada jalan lagi. Ha Ni terpeleset dan jatuh ke dalam jurang kecil.Eun Jo tidak terpeleset sehingga dia masih ada di atas jurang kecil itu. Eun Jo bertanya, "Oh Ha Ni apakah kau baik-baik saja?" Ha Ni berteriak, "Ya aku baik-baik saja." Eun Jo berkata, "Dasar Bodoh! Tunggu aku akan turun kesana." Ha Ni menyadari bahwa ternyata topinya itu tersangkut di dahan pohon dan sulit di ambil.
Kyung Soo terus berjalan bersama He Ra untuk mencari cap. He Ra sudah mengomel dan berkata, "Hey, kau yang menyembunyikan cap masa kau tidak ingat?" Kyung Soo menjawab, "Terlalu banyak pohon disana. Ah lihat disana ada cap!" He Ra jelas senang karena dia ingin segera mengakhiri permainan ini. Tapi Kyung Soo ingin memperlama permainan ini sehingga dia pelan-pelan sekali berjalan untuk mengambil cap itu. He Ra benar-benar kesal dan dia pun langsung pergi untuk mengambil cap itu.
Joon Gu sedang berjalan di dalam hutan dan dia menemukan topi Ha Ni yang tersangkut di dahan pohon. Joon Gu mencoba mengambil topi itu dengan menggunakan ranting pohon dan dia memang berhasil mendapatkan topi itu dari dahan pohon tapi dia terpeleset dan jatuh ke jurang kecil itu.
Seung Jo sedang menyapu di taman dan He Ra akhirnya berhasil keluar dari hutan bersama Kyung Soo. He Ra langsung melepaskan Kyung Soo dan merangkul tangan Seung Jo. He Ra mengomel kesal karena permainan yang dibuat oleh Kyung Soo ini. Seung Jo bertanya, "Mana Ha Ni dan Eun Jo?" He Ra menjawab dengan kebingungan, "Mereka belum kembali? Bukankah mereka pergi lebih awal dari kita?"
Ha Ni dan Eun Jo duduk di dalam hutan. Mereka tidak bisa pulang karena mereka benar-benar lupa dimana jalan keluarnya. Ha Ni melihat HPnya dan berkata, "Aish bahkan disini tidak ada sinyal sama sekali." Eun Jo mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan Ha Ni kaget melihat itu karena yang di keluarkan oleh Eun Jo adalah selimut dan makanan. Ha Ni berkata, "Wow Eun Jo kau sangat mengagumkan. Membawa persiapan seperti ini seperti.. seperti... " Eun Jo menyelimutkan selimut itu pada Ha Ni dan berkata, "Pakailah ini." Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Aku seperti sedang bersama Seung Jo junior." Eun Jo tersenyum dan berkata, "Jika kita menemukan tebing itu maka kita akan mudah menemukan jalan kembalinya. Jangan khawatir."
Ha Ni bertanya, "Haruskan kita menunggu Seung Jo datang?" Eun Jo menjawab, "Bodoh! Bagaimana dia bisa tau kalau kita ada disini hah?" Ha Ni merasa lesu dan kedinginan. Eun Jo melihat tangan Ha Ni yang gemetaran dan dia langsung menggenggamnya untuk menghangatkan tangan Ha Ni, "Kau kedinginan? Tanganku bisa menghangatkannya." Ha Ni tersenyum dan berkata, "Kau benar-benar mengangumkan."
Kaki Joon Gu terluka dan itu membuat dia kesulitan menaiki dinding dinding tebing. Joon Gu membayangkan dirinya yang berusaha menaiki tebing itu namun tidak berhasil terus dan akhirnya dia akan menjadi tengkorak. Joon Gu tentu saja tidak ingin hal itu terjadi padanya makanya dia langsung berteriak memanggil nama Ha Ni.
Ha Ni mendengar teriakan Joon Gu itu dan dia menjadi semakin ketakutan karena mengira bahwa itu suara Beruang yang mau memangsa mereka. Eun Jo juga ikut ketakutan dan mengambil ranting untuk berjaga-jaga.
Seung Jo berlari masuk kedalam hutan dan dia mendengar jeritan Ha Ni dan itu membuat dia semakin panik dan berlari masuk ke hutan. Joon Gu juga mendengar jeritan itu dan dia ikut menjerit nama Ha Ni. Ha Ni ketakutan mendengar suara itu. Eun Jo berkata, "Mundurlah untuk berjaga-jaga." Akhirnya Seung Jo berhasil menemukan Eun Jo dan Ha Ni dan tentu saja Eun Jo dan Ha Ni sangat senang.
Hingga malam hari, Joon Gu masih tidak bisa naik ke atas tebing. Persediaan minumnya sudah habis dan makanan yang tersisa hanya biskuit yang tersisa 1. Ada tali yang di turunkan ke bawah tebing itu dan ada suara Seung Jo berkata, "Naiklah." Joon Gu berkata pada dirinya, "Hmm aku seperti mendengar suara Seung Jo." Seung Jo berkata, "Hey kau cepat naik ke atas." Joon Gu melihat ke atas tebing dan kaget saat melihat ada Seung Jo. Seung Jo meminta Joon Gu segera naik menggunakan tali, Joon Gu jual mahal dan bilang dia tidak mau di tolong Seung Jo.
Seung Jo berkata, "Oh baiklah aku akan pergi." Tapi Joon Gu langsung berkata, "Hey hey tunggu. Ah ya kita harus segere menyelamatkan Ha Ni." Seung Jo menjawab, "Tenang saja dia sudah selamat dan sudah ada di penginapan." Joon Gu menangis terharu dan berkata, "Hey kau tolong aku!"
Seung Jo membantu Joon Gu berjalan ke dekat penginapan. Joon Gu berkata, "Aku berhutang padamu karena telah menyelamatkan Ha Ni. selama ini tidak pernah ada yang membantu Ha Ni selain aku jadi terima kasih kau." Seung Jo menjawab, "Tidak masakah dan tidak perlu khawatir." Joon Gu berkata, "Aku pasti akan membalas kebaikanmu ini suatu saat."
Pagi-pagi Ha Ni sudah bangun dan berjalan-jalan di sekitar penginapan. Ha Ni melihat ada sebuah bangku di dekat taman dan dia pun duduk di sana sambil melihat daun yang ada di tangannya. Seung Jo datang menghampiri dan Ha Ni kaget melihatnya, "Seung Jo Ah." Seung Jo berkata, "Kau seharusnya datang kemari sendiri. Aku pikir kau menyukaiku. Apa kau tau bagaimana perasaanku?" Ha Ni menjawab, "Perasaanku... Hmm ya mungkin kau tidak akan memikirkan orang seperti ku..."
Seung Jo menempuk pundak Ha Ni dan dia menunduk lalu mencium Ha Ni. Ha Ni kaget tapi akhirnya dia membalas ciuman Seung Jo.
Ha Ni sedang duduk di taman sendirian dan dia tertidur. Ha Ni terbangun dan berkata, "Aku bermimpi. Huh aku berharap aku bermimpi lebih lama lagi." Ha Ni merasa ada sesuatu yang aneh, dia menyentuk bibirnya dan berkata, "Ini... Ini seperti nyata."
Diam-diam ternyata Eun Jo melihat semua itu dan tentu saja sebenarnya kejadian tadi saat Seung Jo mencium Ha Ni itu sebenarnya nyata.
Paginya. Ha Ni tersenyum dengan mata yang masih terpejam dan dia berkata, "Benar... Aku menghabiskan semalaman bersama Seung Jo. Saat aku membuka mata maka aku akan melihatnya." Ha Ni meraba-raba tempat tidur dan dia sama sekali tidak merasakan ada Seung Jo. Tiba-tiba ada yang berkata, "Saatnya bangun!" Ha Ni kaget dan langsung membuka matanya. Ternyata Seung Jo sudah bangun dan sedang membaca koran.
Ha Ni bertanya, "Apa kau tidur nyenyak? Ah ya Selamat pagi..." Seung Jo menjawab, "Semalam itu seperti bencana saat tidur bersamamu. Kau memiliki kebiasaan buruk." Ha Ni berkata, "Apa yang kau katakan? Aku ini tipe orang yang tidur dengan lelap." Seung Jo malas berdebat dengan Ha Ni sehingga dia berkata, "Terserah kau saja dan jangan bercanda denganku." Ha Ni langsung terdiam.
Mereka sarapan pagi bersama. Seung Jo sudah biasa sarapan pagi sambil membaca koran dan Ha Ni hanya bisa diam dan melihat Seung Jo. Lalu Ha Ni memilihkan baju untuk Seung Jo namun Seung Jo menolaknya. Seung Jo memilih sendiri baju yang akan dia pakai dan mau berganti baju. Ha Ni terus melihat Seung Jo dan Seung Jo bertanya, "Sampai kapan kau akan terus menatapku seperti itu hah? Aku mau ganti baju." Ha Ni malu dan langsung membalikan badannya sambil tersenyum. Diam-diam Seung Jo juga ikut tersenyum.
Saat mau pergi, Ha Ni merapihkan sepatu Seung Jo tapi ternyata Seung Jo tidak memakai sepatu itu. Ha Ni pun mengambilkan sepatu Seung Jo yang lainnya dan Seung Jo berkata, "Kau ini benar-benar seperti yang tinggal disini ya." Ha Ni tersenyum dan bertanya, "Benarkah seperti itu?"
Mereka pergi bersama ke kampus dan di depan mereka ada pasangan yang sedang berjalan berdua dan si laki-lakinya mencium kening si perempuan. Ha Ni tersenyum berjalan di belakang Seung Jo dan berkata dalam hati, "Kami sekarang berjalan bersama menuju kampus. Sangat berbeda rasanya saat aku tinggal di Apartemen Seung Jo. Ya ini terasa seperti kami tinggal bersama."
Ha Ni menepuk punggung Seung Jo seperti sedang membersihkan sesuatu. Seung Jo menatap Ha Ni dan bertanya, "Khayalan apa lagi yang sedang kau pikirkan? Jangan berlebihan!" Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni tersenyum senang.
Joon Gu belum datang ke Restaurant dan itu membuat papah khawatir karena ini pertama kalinya Joon Gu telat datang. Papah mencoba menelfon HP Joon Gu namun HP Joon Gu tidak aktif sehingga tidak bisa di hubungi.
Seung Jo dan Ha Ni datang ke kampus dan mereka langsung di sambut sebuah poster yang di kerumuni banyak orang. Seung Jo penasaran sehingga dia mendatangi poster itu dan dia sangat kaget karena poster itu berisi tulisan, "Baek Seung Jo dan Oh Ha Ni menghabiskan malam bersama. " Ha Ni melihat poster itu dan dia juga sangat kaget melihatnya. Mahasiswa yang lain melihat Seung Jo dan mulai bertanya, "Wah Seung Jo kau sangat beruntung sekali." Lalu ada seorang mahasiswa berkacamata yang bertanya, "Ya Baek Seung Jo bagaimana semalam? Jelaskan pada kami semua." Dan ternyata mahasiswi berkacamata itu adalah Ibu Seung Jo yang menyamar dan tentu saja dia lah yang membuat poster itu.
Seung Jo mengenali sosok Ibunya itu sehingga dia manariknya dan bertanya, "Ibu... Apa yang kau lakukan hah?" Ibu Seung Jo masih berpura-pura dan berkata, "Ibu? Bagaimana bisa kau mengira bahwa aku ini Ibumu hah?" Seung Jo menjawab, "Cara penyamaranmu itu sangat payah dan mudah di kenali! Apa maksudmu datang kemari dan membuat berita seperti ini? Aisssh." Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ibunya.
Ibu Seung Jo bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni bagaimana keadaanmu setelah sakit?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja." Ibu Seung Jo tersenyum dan berkata, "Baguslah. Lalu bagaimana dengan semalam? Bagaimana dengan semalam?" Ha Ni menjawab, "Ah suaramu terlalu kencang sehingga teman-temanku yang lain mungkin akan mendnegar. Hmm semalam tidak ada yang special." Ibu Seung Jo terlihat kecewa dan berkata, "Benarkah? Apakah Seung Jo laki-laki seperti itu? Hmm sulit di percaya."
Ibu Seung Jo lalu bertanya kembali, "Oh ya Ha Ni apakah kau sudah memberikan coklat buatanmu pada Seung Jo?" Ha Ni beru ingat mengenai coklatnya dan dia berkata, "Ah coklat itu... coklat itu... Hilang." Ibu Seung Jo panik dan bertanya, "Hilang? Bagaimana mungkin bisa hilang? Itu adalah tanda cinta." Ha Ni mencoba mencari di tasnya tapi dia tidak menemukannya, "Bagaimana ini? Coklat untuk Seung Jo..."
Joo Ri sedang bekerja di salon dan dia kaget saat melihat Joon Gu datang dengan wajah pucat. dan Joo Ri semakin kaget saat Joon Gu cerita bahwa Ha Ni dan Seung Jo tidur bersama semalam. Joo Ri berkomentar, "Aneh. Aku bertemu dengan Ha Ni beberapa waktu lalu tapi dia tidak menceritakan hal ini padaku. Tidak mungkin Ha Ni tidak menceritakan hal besar ini padaku. Apa kau tidak salah hah? Hmm dari sbeuah ciuman kemudian tidur bersama. Bukankah itu hal yang bagus?" Joon Gu semakin kecewa mendengar semua omongan Joo Ri dan dia berkata, "Ini sudah berakhir... Benar-benar berakhir."
Joon Gu berjalan pergi dan Joo Ri pun jadi merasa bersalah, "Hey Bong Joon Gu! HEY!" Joon Gu terus berjalan pergi tanpa melihat ke Joo Ri.
Min Ah sedang bersama Ha Ni di perpustakaan dan dia bertanya, "Jadi semalam tidak terjadi apapun katamu? Seorang pria dan wanita menghabiskan malam bersama tapi tidak terjadi apapun?" Ha Ni menjawab, "Ya tidak terjadi apapun." HP Min Ah berbunyi dan itu telfon dari Joo Ri. Min Ah bertanya pada Ha Ni, "Telfon dari Joo Ri, apa aku boleh menceritakan padanya?"
Seung Jo sedang berada di kelasnya dan semua mahasiswa menatap ke arahnya. He Ra datang dan duduk di samping Seung Jo, "Sepertinya kampus cukup ramai hari ini." Seung Jo hanya berkomentar, "Tidak terjadi apa-apa." He Ra mendengar itu dan berkata, "Ya tidak terjadi apa-apa. Benar. Tidak mungkin terjadi sesuatu. Ah ya Seung Jo, kau mau makan bersama setelah selesai kelas ini?"
Ha Ni tertidur di perpus dan dia terbangun saat Min Ah menaruh minuman dingin di pipinya. Ha Ni pun mengobrol bersama Min Ah dan Joo Ri. Ha Ni berkata, "Rasanya aku ingin mati saja drai pada menghadapi Ujian. Min Ah kau tidak belajar untuk ujian?" Min Ah menjawab, "Itu tidak mungkin untukku belajar 12 pelajaran." Joo Ri berkomentar, "Jika ini tidak mungkin bagi Min Ah maka ini juga tidka mungkin untuk Ha Ni."
Ha Ni mendapat ide dan berkata, "Baiklah aku hanya akan belajar bahasa Inggris saja. Aku sekelas pelajaran bahasa inggris dengan Seung Jo dan jika nilaiku jelek maka itu akan sangat memalukan di depan Seung Jo. Aku tidak peduli dengan nilaiku yang lain tapi aku harus lulus dalam pelajaran bahasa inggris. Ya aku akan belajar dengan keras. Ah aku tidak ada waktu banyak, aku pergi dulu ya."
Joon Gu ada di kampus dan menunggu hujan mereda. Kyung Soo datang dan mengenali Joon Gu yang seorang pelayan di Restaurant. Kyung Soo bertanya, "Ah kau adalah yang bekerja di Restaurant. Sedang apa disini? Menunggu seseorang? Ada apa denganmu? Hmm kau sepertinya sedang dalam mood yang tidak baik." Joon Gu menjawab, "Ya aku sedang bad mood. Aku sedang berusaha menyerah pada cintaku... Hatiku hancur berkeping-keping."
Kyung Soo berkata, "Apa maksudmu menyerah? Kau seharusnya tidak menyerah!" Joon Gu berkata, "Aku sudah mencoba bertahan selama betahun-tahun dan bahkan aku tidak pernah berkencan dengannya." Kyung Soo berkomentar bahwa ini adalah hal yang serius dan dia bertanya, "Apakah kau pernah mencoba menyatakan perasaanmu padanya?" Joon Gu kebingungan, "Hah menyatakan cinta?" Kyng Soo berkata, "Ya menyatakan cintamu. Ah sepertinya kau tidka tau caranya maka aku akan mengajarimu."
Ya Kyung Soo pun mengajari Joon Gu cara menyatakan perasaan dengan cara yang di pakai oleh Seung Jo saat mencium Ha Ni. Joon Gu mengerti dan langsung berniat mempraktekan itu pada Ha Ni. (Lucu banget deh Ha Ni ngajarin ini ke Kyung Soo dan Kyung Soo ngajarin ini ke Joon Gu untuk di pakai ke Ha Ni. Tapi sebenernya disini Kyung Soo gak tau kalau perempuan yang di suka JoonGu itu adalah Ha Ni.)
Ha Ni belajar semalaman karena besok akan ujian Bahasa Inggris. Dia ingat tips dari Seung Jo yang bilang bahwa pada saat belajar itu badan harus ikut bergerak juga sehingga Ha Ni pun mencoba menghapal pelajaran sambil terus menggerak-gerakan badannya.
Seung Jo selesai mandi dan dia melihat ada sebuah kotak. Dia membuka kotak itu dan ternyata itu kotak berisi coklat buatan Ha Ni. Seung Jo melihat kartu dari Ha Ni dan dia tersenyum. Seung Jo mencoba satu coklat dan langsung membuangnya kembali karena rasanya tidak enak tapi dia tetap tersenyum karena itu coklat dari Ha Ni.
Ha Ni datang ke kelas Bahasa Inggris dengan wajah yang lesu. Seung Jo melihat Ha Ni dan berkatam "Wajahmu terlihat lesu." Ha Ni berkata, "Walaupun ini adalah musim ujian tapi kalian wajahnya tetap segar ya." He Ra tersenyum menyebalkan dan berkata, "Tentu saja. Kau seharusnya mengerjakan ujian ini sesuai dengan kemampuanmu. Jika kau hanya belajar dalam satu malam, bagaimana para dosen bisa menilai keseriusanmu hah? Dan ujian ini hanya menjadi ingatan sesaat saja. Benarkan Seung Jo?"
Seung Jo bertanya, "Bagaimana dengan ujianmu yang lainnya?" Ha Ni menjawab, "Biasa-biasa saja. Ya aku akan melakukan yang terbaik untuk ujian ini jadi kita bisa satu kelas kembali dalam semester selanjutnya." He Ra tentu saja tidak menyukai hal ini makanya dia berkata, "Tes Bahasa Inggris ini terkenal dengan soal yang sulit, apa kau tau? Bukankah kau hampir gagal dalam ujian sebelumnya? Kau akan lebih baik jika mengulang kelas ini saja. Ah ka ingat muridku dan Seung Jo yang waktu itu datang kemari? Dia akan masuk universitas ini juga dan mungkin kau bisa satu kelas dengannya tahun depan." Ha Ni jelas tidak mau itu terjadi makanya dia menatap kesal pada He Ra. He Ra berkata, "Ha Ni kenapa kau menatapku seperti itu? Matamu seperti mau keluar."
Ujian di mulai dan semuanya mengerjakan ujian dengan serius kecuali Ha Ni. Ha Ni justru terpana pada Seung Jo dan dia berkata dalam hati, "Ini pertama kalinya aku membicarakan ujian dengan Seung Jo. Seung Jo terlihat sangat keren saat dia menyelesaikan masalah."
Ha Ni menghayal Seung Jo mengerjakan soal-soal itu dan memberikan jawabannya pada Ha Ni. He Ra tidak menyukai itu dan Ha Ni langsung menjulurkan lidahnya dengan senang. Tapi ya itu hanya khayalan saja. pada nyatanya justru Seung Jo sudah selesai mengerjakan ujiannya dan pergi keluar kelas.
Ha Ni menghentikan Seung Jo dan bertanya, "Kau mau kemana? Bukankah masih ada sisa waktu 40 menit?" Seung Jo tidak mepedulikannya dan berjalan pergi. He Ra berkata pada Seung Jo, "Seung Jo tunggu aku. Aku sudah selesai jadi ayo keluar bersama." He Ra mendekati Ha Ni dan berkata, "Bukankah soal ini mudah? Hahaha. Wow kau bahkan belum mengerjakan satu soal pun. Apa yang kau lakukan dari tadi hah?" He Ra pergi keluar dan itu semakin membuat Ha Ni kesal.
Joon Gu menunggu Ha Ni di kampus dan dia senang saat melihat Ha Ni. Mereka pun memilih duduk di sebuah lorong kampus. Joon Gu berkata, "Aku datang karena ada sesuatu yang mau aku katakan padamu. Meskipun kau tidak memberitahu padaku mengenai sesuatu tapi akau mengetahui semuanya. Kau mungkin tidak tau betapa cemasnya aku malam itu. Tapi ya walaupun aku memikirkan hal itu terus, itu tidak akan membaik sepertinya. Sejujurnya aku... Aku tidak bisa menyerah padamu Ha Ni." Sebenarnya Ha Ni tidak begitu mendengar hal itu karena dia benar-benar merasa mengantuk.
Joon Gu berkata, "Ya jika seorang laki-laki sudah mengeluarkan pedangnya maka itu harus dilakukan hingga akhir. Aku akan berusaha untuk mengerti semuanya yang telah terjadi. Ha Ni aku berfikir untuk menyerah tapi ini tidak berjalan sesuai dengan yang aku inginkan." Ha Ni menundukan kepalanya karena dia tertidur tapi Joon Gu justru menyangka bahwa Ha Ni itu menunduk untuk meminta maaf. Joon Gu berkata, "Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Ini bukan salahmu, ini salah Seung Jo yang telah menggodamu. Jadi... Lupakan saja semuanya. dan mari kita mulai dari awal lagi. Ha Ni? Ha Ni? Apa kau tidur?" Ha Ni tidak menjawab karena dia tertidur.
Min Ah dan Joo Ri melihat itu makanya dia langsung berkata, "Hey Joon Gu... cepat kemari!" Joon Gu menghampiri mereka dan meninggalkan Ha Ni yang tertidur di kursi. Joo Ri bertanya, "Hey kau, apa yang kau ingin mulai dari awal?" Min Ah juga berkata, "Ya tidak ada yang terjadi malam itu." Joo Ri menjelaskan, "Bahkan Seung Jo tidak menyentuh sehelai rambut dari Ha Ni." Joon Gu jelas senang dan menyebut Seung Jo sebagai laki-laki sejati. Joo Ri tersenyum dan berkata, "Wow kini kau memuji Seung Jo."
Joon Gu sangat senang dan langsung berlari ke Ha Ni dan menggendongnya. Ha Ni terbangun dan langsung kaget karena dia sedang di gendong Joon Gu. Min Ah dan Joo Ri pun ikut khawatir melihat itu.
Saat latihan Tennis, seperti biasa Ha Ni mengumpulkan bola-bola. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang dan berkata, "Oh Ha Ni, berkencanlah denganku." Semua anggota klub mendengar itu dan mengerubuni Ha Ni dan laki-laki itu. Kyung Soo menghampiri laki-laki itu dan berkata, "Kau Gi Tae, kapan kau sampai? Kau kembali lagi kemari?" Kyung Soo melihat anggota klub yang berkumpul dan meminta mereka untuk bubar. Mereka memang bubar tapi beberapa detik kemudian mereka kembali berkumpul melihat Ha Ni dan Gi Tae.
Kyung Soo berkata, "Mengapa kau mengatakan hal itu pada Ha Ni? Ha Ni ini sudah memiliki seseorang." Gi Tae menjawab, "Aku tidak sedang bercanda. Ah kenalkan, aku Gi Tae teman Kyung Soo. Dan mulai semester ini aku akan ada di kampus ini. Senang berkenalan denganmu." Gi Tae menjabat tangan Ha Ni namun Ha Ni dengan terburu-buru langsung melepaskannya. Kyung Soo lalu memperkenalkan Gi Tae pada anggota klub tennis dan ternyata Gi Tae ini adalah senior yang juga anggota klub tennis.
Kyung Soo berkata, "Kau ini baru bertemu Ha Ni tapi sudah mengajak kencan? Kau benar-benar lucu sekali. Tapi apakah kau belum dengar mengenai Oh Ha Ni dan Baek Seung Jo?" Gi Tae menjawab, "Aku tau mengenai itu. Ha Ni menyukai Seung Jo, bukan? Bahkan sejak SMA aku sudah mengawasimu. Dan lagi karena kalian tidak pacaran maka aku berfikir bahwa aku memiliki kesempatan." Ha Ni sangat gugup dan berkata, "Ah ini tiba-tiba..." Gi Tae bertanya, "Apa ini terlalu cepat? Kalau begitu bagaimana jika akhir minggu ini kita pergi kencan? Dan kau juga harus mengenalku, itulah yang akan terjadi. Kalau begitu sampai jumpa nanti. Aku pergi dulu." Gi Tae tersenyum dan berjalan pergi.
Kyung Soo berkata, "Hey Gi Tae bermainlah terlebih dahulu lalu pergi." Gi Tae berbalik dan menjawab, "Lain kali saja." Gi Tae pergi dan Kyung Soo berkata pada Ha Ni, "Wow kau bahkan terlihat membeku. Bukankah dia tampan? Dulu saat kami masuk ke kampus ini, aku dan Gi Tae sangat populer di kalangan senior wanita. Dia terkenal karena wajahnya dan aku terkenal karena karismaku." Anggota klub mendengar hal itu dan tertawa, Kyung Soo kesal dan membubarkan anggota tim dan meminat semuanya untuk segera berlatih.
Ha Ni berkata dalam hati, "Ini sangat aneh. Aku sangat terkejut. Ini pertama kalinya dalam hidupku aku di akui oleh seseorang. Ini sangat menakjubkan."
Ha Ni menceritakan hal ini pada Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri dan Min Ah tentu saja mendengar hal ini. Min Ah berkata, "Wow ini pertama kalinya dalam hidupmu kan? Biasanya kau yang selalu mengejar." Ha Ni tersenyum malu-malu. Joo Ri bertanya, "Aku dengar dia ini senior, siapa dia? Aku ingin tau." Min Ah juga jadi penasaran dan terus bertanya, "Bagaimana dia? Apakah dia tinggi? Apa dia tampan?" Ha Ni menjawab "Iya."
Min Ah terus bertanya, "Ah kau pasti sangat malu-malu karena dia pasti sangat tampan." Joo Ri bertanya, "Ah ya bagaimana dengan Seung Jo? Apakah dia tau hal ini?" Ha Ni hanya diam.
Akhirnya Min Ah dan Joo Ri mendatangi Seung Jo dan mengatakan hal ini pada Seung Jo. Min Ah berkata, "Aku bilang bahwa Ha Ni di tembak oleh seseorang yang sangat keren." Seung Jo balik bertanya, "Benarkah? Lalu?" Diam-diam ternyata Ha Ni bersembunyi dan melihat hal itu. Min Ah berkata, "Jadi ya jika kau tidak berbuat sesuatu maka Ha Ni dan laki-laki itu mungkin akan bersama." Joo Ri bertanya, "Apa kau tidak khawatir?" Seung Jo menjawab, "Tidak." Seung Jo langsung pergi dan tentu saja Ha Ni sangat sedih mendengar hal itu.
Ha Ni menceritakan pada orang di rumah bahwa ada seorang laki-laki yang mengajak dia kencan. Dan tentu saja yang paling kaget mendengar hal ini adalah Ibu Seung Jo. Eun Jo berkomentar, "Hah siapa yang akan menyukaimu?" Ha Ni kesal dan berkata dalam hati, "Huh bagaimana bisa dia seperti kakaknya?"
Ibu Seung Jo sedih dan berkata, "Sesuatu yang aku takutkan ternyata terjadi. Seseorang yang manis seperti Ha Ni... aku tau aku akan segera kehilanganmu Ha Ni. Huh ini semua karena Seung Jo!" Bapa Seung Jo menenangkan istrinya dan berkata, "Tenanglah. Ini adalah hak seseorang." Papah bertanya, "Seperti apa laki-laki itu?" Ha Ni menjawab, "Dia adalah seniorku 1 tahun di atasku tapi kami ada di tingkat yang sama." Ibu Seung Jo kaget mendengarnya, "Senior? Senior laki-laki memang berbahaya!" Papah berfikir bahwa Ha Ni mungkin hanya di permainkan saja tapi Ha Ni bilang bahwa hal tu tidak mungkin terjadi. Ibu Seung Jo terus berfikir dan bilang bahwa dia sepertinya harus melakukan sesuatu.
Ha Ni berada di kamarnya dan dia berkata, "Hari ini menjadi lebih besar dari yang aku pikirkan. Banyak sekali kejadian hari ini. Bahkan dia tetap menyatakan perasaannya padaku walaupun dia tau aku menyukai Seung Jo. Hmm dia adalah orang yang berani. Hmm bagaimana kelihatannya? Ah aku tidak tau... Ah bagaimana wajahnya?" Ha Ni membayangkan Gi Tae datang padanya tapi beberapa saat kemudian wajah Gi Tae berubah menjadi wajah Seung Jo yang tersenyum padanya.
Gi Tae melihat Ha Ni sedang duduk dan dia pun langsung menghampiri Ha Ni. Ha Ni kaget dan bertanya, "Hmm ada apa kau menghampiriku?" Gi Tae menjawab, "Kamu tidak boleh melupakan wajahku jadi aku datang menghampirimu untuk memperlihatkan wajahku." Gi Tae merangkul Ha Ni tapi Ha Ni langsung melepaskan rangkulannya itu. Gi Tae berkata, "Hmm bukankah Seung Jo bekerja di sebuah Restaurant? Terakhir aku lihat kau ada disana juga dan aku dengar kau selalu datang kesana setiap hari." Ha Ni malu-malu menjawab, "Ah ya aku datang beberapa kali." Gi Tae berkata, "Aku ini cukup pintar dan Tentu saja kau tidak akan melihatku karena kau hanya melihat Seung Jo yang sempurna itu."
Ha Ni bertanya, "Apa kau mendekatiku karena Seung Jo?" Gi Tae menjawab, "Tidak. Aku cukup terprookasi dengan Seung Jo yang pintar dalam segala hal. Aku khawatir padanya karena kau selalu mengikutinya kemanapun dia pergi dan ternyata lama-lama aku mulai melihat padamu.Kau akan tetap melangkah maju walaupun Seung Jo menolakmu dan bisa dibilang itulah yang membuatku tersentuh padamu Ha Ni. Ya bagaimana pun juga aku tertarik padamu."
Gi Tae berkata, "Kalau begitu ayo pergi kencan denganku. Jangan menyia-nyiakan masa mudamu yang berharga ini dengan Seung Jo. Bahkan kau mungkin tidak tau kapan dia akan melihat padamu. Jadi kau harus mendapatkan pengalaman kuliah yang menyenangkan bersamaku. Bagaimana menurutmu?" Ha Ni kebingungan, "Hmmm aku..."
He Ra datang dan kaget melihat Ha Ni bersama Gi Tae, "Aku sempat bertanya-tanya siapa itu dan ternyata itu kau senior Gi Tae," Ha Ni kebingungan dan bertanya, "Apa kalian saling mengenal?" He Ra menjawab, "Ya kamu kenal saat pertandingan Tennis. Tapi kenapa kalian bisa saling mengenal?" Gi Tae merangkul Ha Ni dan menjawab, "Aku akan pergi bersama Ha Ni."
He Ra senang mendengar itu dan bertanya, "Jadi kamu sudah menyerah mengejar Seung Jo?" Gi Tae yang menjawab, "Tentu saja." Ha Ni panik dan berkata, "Hey jangan menjawab seenakmu begitu." He Ra berkata, "Kau dulu dekat dengan Senior Kyung Soo dan sekarang dengan Senior Gi Tae. Wow kau snagat populer Ha Ni. Dan kalian sangat cocok. Ah kita bertemu nanti ya di ruang club tennis, bye. Ah senior tetaplah rangkul dia ya." He Ra pergi dan Gi Tae berkata, "Kalau begitu aku pergi dahulu. Sampai nanti." Ha Ni berkata , "Ya ampun sulit di percaya."
Ibu Seung Jo diam-diam datang ke kampus dan terus menyelidiki Gi Tae. Ibu Seung Jo mengambil beberapa foto Gi Tae dan melihatnya di rumah dan berkomentar, "Hmm wajahnya 85%, kepribadiannya cerah dan ya dia bersemangat. Jika dia mengambil jurusan hukum maka mungkin masa depannya dia akan menjadi politisi atau pengacara."
Ha Ni datang dan Ibu Seung Jo sangat panik. Ha Ni melihat foto-foto Gi Tae dan dia bertanay, "Ibu apakah kau datang ke kampusku dan menyelidikinya?" Ibu Seung Jo menjawab, "Hmm dia itu saingan Seung Jo jadi aku harus menyelidikinya dan membuat rencana. Dan saat aku melihatnya aku pikir dia lebih manis dari Seung Jo. Apa yang harus aku lakukan? Dia mungkin akan berhasil merebut hatimu, apa yang harus aku lakukan?"
Ha Ni menggenggam tangan Ibu Seung Jo dan berkata, "Ibu... jangan khawatir. Aku hanya akan memikirkan Seung Jo. Sekarang aku akan menolaknya." Ibu Seung Jo tersenyum senang dan berkata, "Ha Ni... Aku benar-benar tersentuh. Tunggu Ha Ni! Kau jangan menolaknya! Ayo buat Seung Jo cemburu. Dia mungkin bisa bersikap angkuh setiap waktu tapi tunggu dan lihatlah. Seung Jo pasti mulai merasa tertarik padamu. Karena kau selalu ada di sampingnya maka dia merasa tenang saja tapi jika kau menunjukan sisi lain dari dirimu maka dia akan menyadari perasaannya padamu." Ha Ni bimbang dan bertanya, "Benarkah? Apa ini tidak berbahaya?"'
Seung Jo sedang latihan tennis dan Ha Ni berfikir, "Apakah ini tidak apa-apa? Apakah Seung Jo akan cemburu?" He Ra datang dan duduk di samping Ha Ni lalu dia berkata, "Kau tidak perlu khawatir seperti itu. Lakukan saja dnegan baik. Senior Gi Tae ini sangat baik bahkan dia populer sekali di kalangan wanita. Tapi saat tau dia menyukaimu... hmm dia ternyata memiliki selera yang unik."
Seung Jo menghampiri mereka dan berkomentar, "Itu melegakanku. Mungkin menurutku kau hanya sampah tapi ternyata kau seperti harta karun bagi seseorang." Ha Ni jelas kesal mendengar hal itu dan berkata, "Walaupun kau seperti itu tapi jangan salah aku ini cukup populer di kalangan laki-laki." Seung Jo berkomentar, "Mungkin merka tidak memiliki mata." Ha Ni berkata, "Dia pintar sepertimu dan memiliki wajah tampan. Dibandingkan dengan dirimu, dia bahkan lebih baik pada wanita."
Gi Tae datang dan berkata, "Aku dalam mood yang baik karena Ha Ni ternyata berfikir seperti itu tentangku. Hey Seung Jo, kenapa kau tidak menyerahkan Ha Ni padaku saja?" Seung Jo menjawab, "Oh ternyata kau senior yang menyukai Ha Ni. Aku tidak perlu menyerahkannya padamu karena dia bukan milikku. Lakukanlah sesukanmu saja." Ha Ni kaget mendengar itu dan berkata dalam hati, "Apa yang dia katakan hah?"
Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni sengaja berkata, "Senior Gi Tae, akan pergi kemana kita pada kencan minggu ini?" Gi tae menjawab, "Ya putri aku bersedia pergi kemanapun juga. Gunung, pantai.. Aku setuju." He Ra berkata, "Senior Gi Tae selamat ya. Ah tunggu aku Seung Jo!" He Ra langsung berlari ke Seung Jo dan itu semakin membuat Ha Ni kesal. Ha Ni berkata dalam hati, "Jika seperti ini maka aku akan mencoba menipunya dan ya aku tidak akan menyesal!"
Ha Ni datang ke Restaurant tempat Seung Jo bekerja dan ya Seung Jo langsung menghampiri Ha Ni untuk menanyakan pesanan Ha Ni, "Apa yang kau ingin pesan?" Ha Ni menjawab, "Ice Tea saja." Seung Jo berkomentar, "Kau gila hah hanya meminum ice tea untuk menunggu selama ini?" Ha Ni berkata, "Hari ini aku tidak datang untuk melihatmu. Aku ada janji dengan seseorang." Seung Jo terlihat bigung mendengar hal itu.
Dan seseorang itu adalah Gi Tae. Gi Tae datang dan meminta maaf pada Ha Ni karena dia terlambat datang. Seung Jo kaget melihat Gi Tae. Gi Tae hanya berkata, "Oh kau Seung Jo. Ah ya aku pesan es kopi ya." Seung Jo mengulang pesanan mereka dan pergi.
Gi Tae berkata, "Wow akhirnya hari kencan ini datang juga. Cuaca hari ini sangat bagus, apa yang ingin kau lakukan?" Ha Ni terlihat lesu dan menjawab, "Hmm aku tidak tahu." Gi Tae bertanya, "Apakah ini kencan pertamamu?" Ha Ni kaget di tanya seperti itu, "Ah tidak. Aku pernah kencan sebelumnya." Gi Tae kembali bertanya, "Apakah dengan Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Ah ya." Ha Ni lalu meningat kembali saat dulu dia berlari bersama Seung Jo dari kejaran preman dan akhirnya setelah itu mereka pergi kencan ke sebuah tempat dan naik perahu bersama.
Kembali ke masa sekarang... Gi Tae berkata, "Mulai sekarang aku akan lebih sering mengajakmu untuk pergi keluar." Ha Ni tersenyum. Gi Tae mendekatkan kursinya ke dekat Ha Ni dan bertanya, "Apa yang ahrsu kita lakukan sekarang? Ah ada rollercoaster baru yang sangat cepat, haruskah kita pergi ke taman hiburan?" Gi Tae merangkul Ha Ni dan Ha Ni awalnya ingin melepaskan tangan Gi Tae tapi dia melihat Seung Jo sehingga dia membiarkan Gi Tae merangkulnya dan dia berkata dengan ceria, "Ah ya benar. Haruskah kita pergi kesana?"
Ha Ni berubah ceria dan terus membicarakan tempat-tempat yang akan dia datangi bersama dengan Gi Tae untuk kencan hari ini. Seung Jo melihat ke mereka berdua dan mengantarkan pesanan lalu pergi. Setelah Seung Jo pergi, ha Ni berubah kembali menjadi lesu dan melepas tangan Gi Tae dari pundaknya. Gi Tae terus berbicara, "Kau pernah ke Namsan Tower? Jika kau menulis namamu dan pasanganmu disana maka cinta kalian akan abadi." Ha Ni diam saja dan tidak mendengar kata-kata Gi Tae.
Setelah dari restaurant, mereka pergi berjalan-jalan ke taman. Ha Ni hampir saja di tabrak sepedah dan Gi Tae menyelamatkannya. Gi Tae benar-benar baik bahkan dia membuat Ha Ni tertawa ceria. Mereka mengobrol bersama, naik sepedah bahkan Ha Ni memotret Gi Tae dengan pose konyolnya yang mengikuti pose beruang. Tapi sebenarnya Ha Ni tidak benar-benar ceria, ya dia melakukan ini semua untuk membuat Seung Jo cemburu tapi dia jadi tidak enak hati pada Gi Tae karena Gi Tae benar-benar baik.
Ha Ni berkata dalam hati, "Jika kau baik seperti ini maka ini membuatku jadi semakin bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Benar ini adalah kencan. Seorang wanita berusia 19 tahun memang seharusnya mengalami masa kencan seperti ini."
Gi Tae datang dan membawakan minum untuk Ha Ni. Ha Ni berkata, "Sudah lama aku tidak bersenang-senang seperti ini." Gi Tae bertanya, "Kenapa? Apa karena kau selalu gugup jika di dekat Baek Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Ah kau benar." Gi Tae bertanya kembali, "Sudah berapa lama kau menyukai Baek Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Hmm sekitar 4 tahun." Gi Tae bilang bahwa itu adalah waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk membuat Ha Ni menyukainya dan Gi Tae bilang bahwa dia senang jika Ha Ni memikirkan tenantangnya walaupun memikirkannya hanya sedikit.
Ha Ni berkata dalam hati, "Dia 180 derajat berbeda dengan Baek Seung Jo. Aku mengarapkannya tapi ternyata Seung Jo tidak juga muncul." Gi Tae lalu berkata, "Ha Ni ayo pergi..."
Seung Jo sedang di perpustakaan dan Ha Ni diam-diam melihat Seung Jo lalu berkata, "Aku tidak bisa terus membiarkan ini, Ini hanya membuatku mengerti bahwa ternyata dia tidak memiliki perasaan apapun padaku. Dan jika aku terus melakukan ini maka ini akan membuatku seperti memanfaatkan Gi Tae. Ya aku harus mengakhiri ini."
Gi Tae muncul dan bertanya, "Ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan di tempat ini? Kau sedang melihat sesuatu? Ah kau sedang melihat Seung Jo?" Ha Ni panik dan berkata, "Senior... aku..." Gi Tae memotong omongan Ha Ni dan berkata, "Oh Ha Ni. Lupakanlah Seung Jo." Ha Ni mencoba berkata, "Senior aku..." Gi Tae lagi-lagi memotong ucapan Ha Ni dan berkata, "Ha Ni diamlah. Kemari..." Gi Tae menarik Ha Ni dan mendekatkan wajahnya ke wajah Ha Ni untuk mencium Ha Ni. Ha Ni sangat panik dan berkata, "Tidak!"
Tiba-tiba Joon Gu datang dan langsung menghajar Gi Tae. Ha Ni panik dan menolong Gi Tae. Joon Gu berkata, "Aku sepertinya pernah melihatmu. Apa yang sedang kau lakukan pada Ha Ni hah? Aku terus berfikir siapa kamu karena kau terus berkeliaran di dekat Ha Ni ku ini." Joon Gu menarik kerah baju Gi Tae dan Gi Tae berkata, "Kau sudah membuang waktu-waktumu berkeliaran di sampingnya lebih lama!" Joon Gu jelas kesal dan bertanya, "Apa yang kau tahu hah?" Gi Tae menghajar Joon Gu dan Ha Ni jadi semakin panik.
Ha Ni mencoba menenangkan mereka berdua tapi mereka berdua tetap saja bertengkar. Tiba-tiba Seung Jo datang dan bertanya, "Apa yang kau pikirkan di dalam perpustakaan ini? Kalian berdua tidak memperebutkan Oh Ha Ni, kan?" Joon Gu berkata, "Hey Seung Jo, ini tidak ada hubungannya denganmu jadi pergi saja!" Seung Jo berkomentar, "Walaupun kau bertengkar hingga mengeluarkan darah, aku tidak peduli... Dan lagi satu-satunya orang yang Oh Ha Ni suka itu adalah aku! Jadi percuma kalian melakukan ini." Seung Jo merangkul Ha Ni mendekat dan itu membuat Joon Gu dan Gi Tae semakin kesal.
Ha Ni juga sama-sama kaget dan hanya bisa berkata, "Seung Jo Ah." Seung Jo berkata, "Ibuku mengajak kami makan bersama jadi ayo pergi Ha Ni." Seung Jo merangkul Ha Ni pergi dan tentu saja Joon Gu dan Gi Tae hanya bisa terdiam.
Seung Jo berjalan dengan cepat dan Ha Ni harus mengejarnya dari belakang. Seung Jo berhenti dan Ha Ni berkata, "Baek Seung Jo kau ternyata memiliki keyakinan yang cukup tinggi ya. 'Satu-satunya orang yang Ha Ni sukai adalah aku!' Cih hatiku dapat berubah kapan saja! Apakah kau tidak memikirkan itu?" Seung Jo menjawab, "Tidak pernah!" Ha Niberkata, "Tapi kau cemburu kan?" Seung Jo menjawab, "Jika kau ingin menunjukan sesuatu maka pakailah otakmu sedikit. Aku bisa mengetahui apa yang kau dan ibuku rencanakan."
Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni berkata, "Huh ternyata dia mengetahui semua ini. Dia benar-benar tidak bisa di bohongi."
Akhirnya Keluarga Baek dan Keluarga Oh dapat makan malam bersama. Ibu Seung Jo berkata, "Lihat betapa menyenangkannya kita dapat berkumpul seperti ini. Seung Jo bukankah kamu senang juga? Hidup sendirian.. aku tahu persis apa yang kau makan. Kemanapun kamu pergi tapi tetap saja makanan paling enak itu di rumah." Ha Ni berkomentar, "Benar. Walaupun aku pergi ke Restaurant manapun tapi makan di rumah paling enak." Seung Jo melihat ke Ha Ni.
Eun Jo berkomentar, "Aku pikir kau akan bilang bahwa Restaurant Papahmu yang paling lezat. Dasar bodoh!" Ha Ni meminta Eun Jo agar diam. Papah melihat Bapa Seung Jo yang hanya makan sedikit dan dia bertanya, "Kenapa kau tidak makan banyak?" Ibu Seung Jo yang menjawab, "Kali ini ada Game baru yang di luncurkan sehingga dia kelelahan. Dan dokter meminta dia jangan makan terlalu banyak." Papah berkata, "Bagaimanapun juga kesehatan adalah hal yang paling penting. Sehat adalah hal yang terbaik!" Dan terlihat jelas bahwa Seung Jo mengkhawatirkan kesehatan Bapanya itu. (Bapanya Seung Jo ini punya perusahaan Game.)
Selesai makan, mereka semua mengobrol bersama di ruang keluarga. Seung Jo berdiri dan bilang bahwa dia akan pulang. Ibu Seung Jo berkata, "Pulang? Aku pikir kau akan menginap disini." Bapa Seung Jo lalu berkata, "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Ikut denganku sebentar."
Seung Jo dan Bapanya pergi ke ruang belajar dan berbicara empat mata. Bapa Seung Jo berkata, "Sekarang kau sudah dewasa jadi Apakah kau sudah memikirkan rencana masa depanmu? Aku pikir sudah cukup lama kau meninggalkan rumah ini dan berfikir jadi sudah saatnya kau menjelaskannya padaku." Seung Jo menjawab, "Tidak. Tidak sekarang." Bapa Seung Jo berkata, "Seung Jo, aku berharap kau mau mengelola bisnis Game ku ini. Pertama tama kau akan menjadi tangan kananku tapi kemudian kau yang akan menjadi penerusku. Bagaimana menurutmu?" Seung Jo berkata, "Kau tidak bertanya apa yang ingin aku lakukan, kau ingin aku mengikuti apa yang kau inginkan bukan? Jadi kau menginginkan masa depanku sesuai yang kau harapkan, bukan?"
Bapa Seung Jo menjawab, "Tidak. bukan seperti itu." Seung Jo berkata, "Jika kau sudah selesai berbicara maka aku permisi pergi." Bapa Seung Jo tidak bisa berkata-kata lagi dan mempersilahkan Seung Jo pergi.
Seung Jo keluar dari ruang belajar itu dan dia melihat Ibunya dan Ha Ni sedang berdiri dekat ruang belajar. Seung Jo pamit pergi dan ya Ibu Seung dan Ha Ni tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Ha Ni berkata, "Dengan datangnya hari libur... Seung Jo benar-benarmenghilang. Dia tiak pernah datang latihan Tennis bahkan dia juga berhenti bekerja di Restaurant. Kemana perginya Seung Jo?"
Ternyata Seung Jo mengambil pekerjaan sambilain lain yaitu menjadi pemandu wisata. Dan tentu saja Ha Ni berhasil mengetahui pekerjaan Seung Jo itu dan dia datang ke tempat Seung Jo bersama dengan Eun Jo. Eun Jo senang melihat kakaknya dan langsung memeluknya. Seung Jo bertanya, "Eun Jo kau hanya datang sendiri? Mana Ibu dan Bapa?" Ha Ni menunjuk dirinya namun Seung Jo sama sekali tidak mempedulikannya. Eun Jo menjawab, "Bapa sedang sangat sibuk dan Ibu tidak bisa meninggalkan Bapa sendirian." Ha Ni berkata, "Ibu sangat kecewa karena dia tidak dapat datang kemari." Seung Jo hanya berkomentar, "Aku tau."
Ya ternyata Kyung Soo juga bekerja menjadi pemandu wisata dan dia senang melihat Ha Ni. Kyung Soo melihat Eun Jo dan berkata, "Ah kau pasti Eun Jo." Seung Jo berkata, "Sudah aku duga. Kau lah yang memberi tahu pekerjaanku ini pada Ha Ni. Kenapa kau tidak membuka perusahaan penyelidikan saja hah?" Kyung Soo terlihat kebingungan dan bertanya, "Apa maksudmu?" Seung Jo balik bertanya, "Kau tidak memberi tahu hal ini pada yang lainnya lagi kan?"
Tiba-tiba mobil merah He Ra datang dan dia mendorong Ha Ni lalu berdiri di samping Seung Jo, "Wah Eun Jo kau ada disini. Ah ya Villa ku ada di dekat sini, kamu mau makan bersama nanti malam?" Ha Ni sangat kesal dan langsung menghampiri Kyung Soo dan berkata, "Kau ini... Kau bilang hanya aku yang tau karena ini informasi rahasia tapi kenapa kau memberi tahu padanya hah?" Kyung Soo menjawab, "Ah ini... ikut kemari ada sesuatu yang ingin aku katakan."
He Ra dan Seung Jo berfoto bersama dan Ha Ni melihat itu dari jauh. Kyung Soo berkata, "Ha Ni aku pikir aku akan mengakhiri perjanjianku dengan He Ra." Ha Ni bertanya, "Apa kau bisa?" Kyung Soo menjawab, "Itu lah sebabnya aku membutukan bantuanmu. Kita harus bersatu agar tidak terkalahkan, benar? Jadi kau harus terus dekat dengan Seung Jo dan menghentikan Seung Jo agar tidak mendekati He Ra." Ha Ni berkata, "Hey He Ra lah yang mendekati Seung Jo! Memangnya Seung Jo pernah mendekati He Ra?" Kyung Sii berkata, "Ah menjadi pasangan itu penting. Jadi aku akan membuat permainan pasangan dan kau bisa bersamanya. Kau dengan Seung Jo dan aku dengan He Ra."
Ha Ni bertanya, "Kau pikir ini mudah? Aku sudah sering mencobanya tapi belum pernah terjadi hal itu." Kyung Soo menjawab, "Tidak perlu khawatir. Aku sudah menyiapkan semuanya. Kemarikan tanganmu. Mari kita coba yang terbaik demi cinta kita!" Ha Ni bergumam, "Hmm aku merasa gelisah." Kyung Soo mengenggam tangan Ha Ni dan berkata, "Apa yang kau pikirkan hah? Ayo Semangat!"
Kyung Soo mengumpulkan para peserta tour dan bilang bahwa dia akan membuat suatu permainan yaitu permainan pasangan. Kyung Soo dengan semangat membuat permianan ini tapi sepertinya para peserta tidak tertarik dan satu-satunya yang bertepuk tangan hanya Ha Ni. Eun Jo melihat itu hanya bergumam, "Bodoh!"
Kyung Soo membagikan kertas dan berkata, "Ini kalian harus pergi ke 7 tempat untuk mendapatkan cap dan tentunya kalian akan pergi bersama pasangan kalian. Dan yang mendapatkan semua cap akan memenangkan permainan ini. Baiklah kita tentukan pasangannya agar adil." He Ra tiba-tiba bertanya, "Hey mana Seung Jo?" Ha Ni melohat kiri kanan dan baru sadar tidak ada Seung Jo. He Ra bertanya pada Eun Jo, "Eun Jo, kemana kakakmu?" Eun Jo menjawab, "Entahlah aku tidak tahu." Kyung Soo terus berbicara dan berkata, "Aku akan ikut dalam permainan juga dan baiklah kita tentukan pasangannya..."
Ternyata Joon Gu juga datang ke tempat berlibur itu untuk melindungi Ha Ni. Dan Joon Gu bela-belain datang dari Seoul ke tempat itu dengan berjalan kaki melewati hutan demi Ha Ni.
Ha Ni akhirnya berpasangan dengan Eun Jo karena Seung Jo tidak datang. Mereka berhasil menemukan tempat pertama mengambil stample dan Ha Ni terlihat girang sementara Eun Jo seperti biasa cuek. Ha Ni berkata, "Hey ayo mulai dengan hubungan yang baik. Aku sudah datang sejauh ini tapi ternyata tidak bisa bersama Seung Jo." Eun Jo berkomentar, "Permainan apa ini? Bahkan anak SD pun tidak tertarik." Ha Ni menunjuk sesuatu dan berkata, "Apa itu?" Ha Ni berlari dan tentu saja Eun Jo tidak mau kalah sehingga dia mengejar Ha Ni.
Dan beruntung Kyung Soo berpasangan dengan He Ra. Kyung Soo berkata, "Apa kau lelah berjalan? Kau ingin aku gendong?" He Ra tentu saja tidak mau di gendong Kyung Soo. He Ra bertanya, "Apa kau yang merencanakan ini semua?" Kyung Soo menjawab, "Tidak mungkin." He Ra kesal dan langsung berjalan pergi.
Kyung Soo sudah membuat banyak strategi untuk mendapatkan He Ra salah satunya adalah melemparkan serangga pada He Ra sehingga He Ra ketakutan dan berlari ke pelukan Kyung Soo. Kyung Soo tentu senang rencanya berhasil dan dia memanfaatkan situasi itu untuk memeluk He Ra. He Ra kesal dan berkata, "Aku mau berhenti saja!" Kyung Soo berkata, "Berhenti? Mana mungkin He Ra kalah dari Oh Ha Ni? Tentu saja Seung Jo tidak menyukai hal ini." He Ra jelas tidak mau kalah.
Kyung Soo berkata, "Kalau begitu ayo kita cari cap selanjutnya." He Ra mulai kesal dan bilang bahwa Kyung Soo itu yang menyimpan cap jadi seharusnya mereka menemukan cap lebih cepat. Kyung Soo bilang bahwa dia meletakannya di pohon dan pohon-pohon di hutan itu hampir sama sehingga dia tidak bisa membedakannya. Tiba-tiba ada seperti suara serigala dan itu membuat He Ra ketakutan dan merangkul tangan Kyung Soo. Dan ini sepertinya bukan salah satu strategi Kyung Soo untuk mendapatkan He Ra karena Kyung Soo juga ketakutan saat mendengar suara itu.
Ha Ni dan Eun Jo mencari cap selanjutnya dan ya mereka juga mendengar suara yang seperti suara serigala. Ha Ni ketakutan dan bertanya pada Eun Jo, "Apakah itu suara serigala?" Eun Jo menjawab, "Bodoh di negara kita ini serigala sudah punah!" Ha Ni merasa tenang tapi tiba-tiba bertanya, "Lalu apakah itu Beruang?" Eun Jo kaget mendengar itu dan sama-sama ketakutan lalu menjerit bersama dengan Ha Ni.
Joon Gu yang sedang ada di dalam hutan itu mendengar suara teriakan Ha Ni. dan dia pun mencoba menelusuri Hutan untuk menemukan Ha Ni.
Ha Ni dan Eun Jo terus berjalan sampai akhirnya mereka tidak ada jalan lagi. Ha Ni terpeleset dan jatuh ke dalam jurang kecil.Eun Jo tidak terpeleset sehingga dia masih ada di atas jurang kecil itu. Eun Jo bertanya, "Oh Ha Ni apakah kau baik-baik saja?" Ha Ni berteriak, "Ya aku baik-baik saja." Eun Jo berkata, "Dasar Bodoh! Tunggu aku akan turun kesana." Ha Ni menyadari bahwa ternyata topinya itu tersangkut di dahan pohon dan sulit di ambil.
Kyung Soo terus berjalan bersama He Ra untuk mencari cap. He Ra sudah mengomel dan berkata, "Hey, kau yang menyembunyikan cap masa kau tidak ingat?" Kyung Soo menjawab, "Terlalu banyak pohon disana. Ah lihat disana ada cap!" He Ra jelas senang karena dia ingin segera mengakhiri permainan ini. Tapi Kyung Soo ingin memperlama permainan ini sehingga dia pelan-pelan sekali berjalan untuk mengambil cap itu. He Ra benar-benar kesal dan dia pun langsung pergi untuk mengambil cap itu.
Joon Gu sedang berjalan di dalam hutan dan dia menemukan topi Ha Ni yang tersangkut di dahan pohon. Joon Gu mencoba mengambil topi itu dengan menggunakan ranting pohon dan dia memang berhasil mendapatkan topi itu dari dahan pohon tapi dia terpeleset dan jatuh ke jurang kecil itu.
Seung Jo sedang menyapu di taman dan He Ra akhirnya berhasil keluar dari hutan bersama Kyung Soo. He Ra langsung melepaskan Kyung Soo dan merangkul tangan Seung Jo. He Ra mengomel kesal karena permainan yang dibuat oleh Kyung Soo ini. Seung Jo bertanya, "Mana Ha Ni dan Eun Jo?" He Ra menjawab dengan kebingungan, "Mereka belum kembali? Bukankah mereka pergi lebih awal dari kita?"
Ha Ni dan Eun Jo duduk di dalam hutan. Mereka tidak bisa pulang karena mereka benar-benar lupa dimana jalan keluarnya. Ha Ni melihat HPnya dan berkata, "Aish bahkan disini tidak ada sinyal sama sekali." Eun Jo mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan Ha Ni kaget melihat itu karena yang di keluarkan oleh Eun Jo adalah selimut dan makanan. Ha Ni berkata, "Wow Eun Jo kau sangat mengagumkan. Membawa persiapan seperti ini seperti.. seperti... " Eun Jo menyelimutkan selimut itu pada Ha Ni dan berkata, "Pakailah ini." Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Aku seperti sedang bersama Seung Jo junior." Eun Jo tersenyum dan berkata, "Jika kita menemukan tebing itu maka kita akan mudah menemukan jalan kembalinya. Jangan khawatir."
Ha Ni bertanya, "Haruskan kita menunggu Seung Jo datang?" Eun Jo menjawab, "Bodoh! Bagaimana dia bisa tau kalau kita ada disini hah?" Ha Ni merasa lesu dan kedinginan. Eun Jo melihat tangan Ha Ni yang gemetaran dan dia langsung menggenggamnya untuk menghangatkan tangan Ha Ni, "Kau kedinginan? Tanganku bisa menghangatkannya." Ha Ni tersenyum dan berkata, "Kau benar-benar mengangumkan."
Kaki Joon Gu terluka dan itu membuat dia kesulitan menaiki dinding dinding tebing. Joon Gu membayangkan dirinya yang berusaha menaiki tebing itu namun tidak berhasil terus dan akhirnya dia akan menjadi tengkorak. Joon Gu tentu saja tidak ingin hal itu terjadi padanya makanya dia langsung berteriak memanggil nama Ha Ni.
Ha Ni mendengar teriakan Joon Gu itu dan dia menjadi semakin ketakutan karena mengira bahwa itu suara Beruang yang mau memangsa mereka. Eun Jo juga ikut ketakutan dan mengambil ranting untuk berjaga-jaga.
Seung Jo berlari masuk kedalam hutan dan dia mendengar jeritan Ha Ni dan itu membuat dia semakin panik dan berlari masuk ke hutan. Joon Gu juga mendengar jeritan itu dan dia ikut menjerit nama Ha Ni. Ha Ni ketakutan mendengar suara itu. Eun Jo berkata, "Mundurlah untuk berjaga-jaga." Akhirnya Seung Jo berhasil menemukan Eun Jo dan Ha Ni dan tentu saja Eun Jo dan Ha Ni sangat senang.
Hingga malam hari, Joon Gu masih tidak bisa naik ke atas tebing. Persediaan minumnya sudah habis dan makanan yang tersisa hanya biskuit yang tersisa 1. Ada tali yang di turunkan ke bawah tebing itu dan ada suara Seung Jo berkata, "Naiklah." Joon Gu berkata pada dirinya, "Hmm aku seperti mendengar suara Seung Jo." Seung Jo berkata, "Hey kau cepat naik ke atas." Joon Gu melihat ke atas tebing dan kaget saat melihat ada Seung Jo. Seung Jo meminta Joon Gu segera naik menggunakan tali, Joon Gu jual mahal dan bilang dia tidak mau di tolong Seung Jo.
Seung Jo berkata, "Oh baiklah aku akan pergi." Tapi Joon Gu langsung berkata, "Hey hey tunggu. Ah ya kita harus segere menyelamatkan Ha Ni." Seung Jo menjawab, "Tenang saja dia sudah selamat dan sudah ada di penginapan." Joon Gu menangis terharu dan berkata, "Hey kau tolong aku!"
Seung Jo membantu Joon Gu berjalan ke dekat penginapan. Joon Gu berkata, "Aku berhutang padamu karena telah menyelamatkan Ha Ni. selama ini tidak pernah ada yang membantu Ha Ni selain aku jadi terima kasih kau." Seung Jo menjawab, "Tidak masakah dan tidak perlu khawatir." Joon Gu berkata, "Aku pasti akan membalas kebaikanmu ini suatu saat."
Pagi-pagi Ha Ni sudah bangun dan berjalan-jalan di sekitar penginapan. Ha Ni melihat ada sebuah bangku di dekat taman dan dia pun duduk di sana sambil melihat daun yang ada di tangannya. Seung Jo datang menghampiri dan Ha Ni kaget melihatnya, "Seung Jo Ah." Seung Jo berkata, "Kau seharusnya datang kemari sendiri. Aku pikir kau menyukaiku. Apa kau tau bagaimana perasaanku?" Ha Ni menjawab, "Perasaanku... Hmm ya mungkin kau tidak akan memikirkan orang seperti ku..."
Seung Jo menempuk pundak Ha Ni dan dia menunduk lalu mencium Ha Ni. Ha Ni kaget tapi akhirnya dia membalas ciuman Seung Jo.
Ha Ni sedang duduk di taman sendirian dan dia tertidur. Ha Ni terbangun dan berkata, "Aku bermimpi. Huh aku berharap aku bermimpi lebih lama lagi." Ha Ni merasa ada sesuatu yang aneh, dia menyentuk bibirnya dan berkata, "Ini... Ini seperti nyata."
Diam-diam ternyata Eun Jo melihat semua itu dan tentu saja sebenarnya kejadian tadi saat Seung Jo mencium Ha Ni itu sebenarnya nyata.
0 komentar:
Posting Komentar